PALEMBANG, Beritategas.com – Tubuh yang sehat menjadi dambaan bagi semua manusia, tetapi sungguh malang nasib yang menimpa Ibu sena (75) tahun warga lorong lebak RT 22 RW 04, Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang. Selama 14 tahun, dia menderita penyakit lumpuh dan tidak bisa apa-apa bahkan makan saja dapat bantuan dari tetangga.
“Saya sudah 14 tahun tidak bisa berbuat apa-apa, suami saya telah meninggal,” ungkap Ibu Sena ketika disambangi di kediamannya. Kamis (21/4).
“”Saya tinggal dirumah punya tetangga,” tambah Wanita yang memiliki 3 orang anak, 2 putra dan 1 putri ini.
Selama 14 tahun dia hanya terbaring di bawah rumah milik warga lorong lebak, dengan ukuran empat kali tiga dan kondisi rumah tersebut sudah banyak yang rusak karena rumah tersebut telah ditinggalkan oleh pemiliknya.
“Jadi kami tinggal di bawah rumah ini dengan seadanya, dan untuk makan sehari-hari, alhamdulilah dapat bantuan dari warga setempat,” terangan Ibu Sena.
Rudi warga setempat mengungkapkan keprihatinannya melihat kondisi Ini Sena.
“Saya sangat sedih sekali melihat keadaan ibu Sena, apalagi mereka tinggal di rumah tidak layak huni, dengan ukuran sangat kecil, ditambah kalau musim hujan yang diiringi angin seluruh ruangan basah,” ungkap Rudi.
Dan tempat tinggal Ibu Sena juga tidak ada fasilitas kamar mandi, tambah Rudi, jadi untuk mandi saja harus mandi disungai.
“Sudah lama saya tidak melihat ibu Sena mandi di sungai karena dia tidak kuat lagi untuk ke sungai. Jadi mandi sehari-hari, hanya di lap dengan kain, oleh putranya,” ujarnya.
Rudi berharap kepada Pemerintah Kota Palembang ataupun dinas terkait agar secepat mungkin turun kelapangan untuk membantu ibu Sena.
Sementara, Suryana, ibunya Roby Muktamar ketua RT 22 menuturkan, dulu saat suaminya masih hidup sering membantu Ibu Sena.
“Saat suami saya masih hidup, suami saya yang sering mengajukan pemerintah atau dinas terkait supaya ibu Sena dapat dibantu,” ungkapnya.
Dan kadang suami saya rapat bersama warga tambah Suryana, agar bisa membantu membuat rumah untuk ibu Sena.
“Tapi sayang impian itu belum terwujud sampai sekarang karena suami saya telah tiada,” tutupnya.
Pewarta : Johni
Editor : Firman