MUARO JAMBI – Sebanyak 35 Kepala Keluarga (KK) di Rukun Tetangga (RT.06) Desa Gerunggung, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, belum mendapatkan sambungan aliran listrik atau teraliri listrik dari PLN.
Hal tersebut dikatakan oleh Sudarmono Kepala Dusun RT.06 ketika diminta keterangan tentang tidak adanya penerangan dari PLN yang tersambung, khususnya di RT.06.
“Memang sejak dari tahun 2008 sampai dengan saat sekarang ini, kami sama sekali tidak mendapatkan sambungan listrik dari PLN,” ungkapnya. Kamis (3/12/2020).
Sementara, Kepala Desa Gerunggung, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, Datuk Suadi membenarkan hal itu, bahwa sejak tahun 2008 dan ketika dirinya menjabat kepala desa tahun 2013.
“Masyarakat Desa Gerunggung khususnya RT.06 sama sekali belum mendapatkan lampu penerangan atau tidak ada jaringan listrik yang masuk ke wilayah RT.06 Desa Gerunggung, padahal Desa Gerunggung tidak jauh dari Ibukota Kabupaten,” jelasnya.
Masih kata Datuk Suadi, terakhir pihak PLN pernah melaksanakan survey ke lokasi pada bulan Juli 2020 belum lama ini.
“Dan sebelumnya, pihak Desa Gerunggung juga telah mengajukan proposal pada tahun 2017. Namun hingga sampai saat ini,tindak lanjut dari pihak PLN masih juga belum terealisasi,” terangnya.
Datuk Suadi menegaskan proposal tersebut juga telah diteruskan kepada Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi, yakni kepada Anggota DPRD dari Partai PDI-P, Bajuri, Anggota DPRD Partai PKB, Wiranto dan Anggota DPRD Partai Golkar, Edison.
Ditambahkannya, bukan hanya RT.06 saja. “Berseberangan dengan RT.06, ada RT.05 Desa Suak Putat yang juga tidak mendapatkan jaringan listrik PLN,” imbuhnya.
Lebih lanjut Datuk Suardi menjelaskan, dari tahun 2008 sampai dengan Desember 2020, 35 Kepala Keluarga RT.06 Desa Gerunggung dan 35 Kepala Keluarga RT.05 Desa Suak Putat masih gelap gulita, ketika malam tiba karena tidak ada secercah sinar penerangan listrik dari PLN.
Untuk aktivitas seperti belajar anak dikatakannya, hanya dengan pemakaian pelita (lampu teplok) bahkan anak bayi, batita dan balita pun mengalami dampak kesusahan akibat tidak teralirinya jaringan listrik dari PLN.
“Tak hanya itu saja, fasilitas tempat ibadah juga hanya menggunakan lampu teplok seadanya serta masyarakat mengambil atau mengangkut air untuk kebutuhan sehari-hari dengan jarak tempuh yang jauh berkisar kilometeran,” tuturnya.
Datuk Suadi mengatakan, pernyataan pihak PLN ketika survei ke -3 dilaksanakan di lokasi,” tidak bisa dilakukan pemasangan jaringan listrik ke wilayah RT.06 dan RT.05 karena penduduknya masih belum mencukupi kuota sehingga PLN bisa rugi nantinya,” sebut Datuk menirukan cuplikan perbincangan dengan pihak PLN di lokasi.
Datuk Suadi dan Kepala Dusun, Sudarmono menjelaskan kepada beritategas.com bahwa masyarakat RT.06 dan RT.05 siap menghibahkan lahan bagi jalur tiang PLN.
“Jika telah ada jalur tiang, masyarakat siap swadaya untuk pembelian kabel jika PLN merasa rugi dan tidak ada anggaran,” harapnya.
Sementara, terkait jarak jika pengambilan jalur listrik dari kilometer 39 sekira 3 kilometer dari pusat Ibukota Kabupaten dan bila dari Desa Suak Putat sekira 5-8 kilometer. Untuk diketahui, bahwa RT.06 Desa Gerunggung dan RT.05 Desa Suak Putat dikelilingi oleh RT-RT sekitar yang telah tersambung jaringan listrik PLN.
Sudarmono menambahkan, RT-RT lain telah merdeka tapi kami RT.06 Desa Gerunggung dan RT.05 Desa Suak Putat belum merdeka.
“Kenapa kami dari tahun 2008 sampai dengan Desember 2020 sekarang ini masih belum mendapatkan penerangan listrik dari PLN,” pungkasnya.
Reporter : Harvery
Editor : Firman