40 Guru SD OKI Ikuti ToT Pendidikan Inklusi

KAYU AGUNG, – (Beritategas) – Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir melaksanakan kegiatan Pelatihan atau Training of Trainers (ToT) pendidikan inklusi bagi guru-guru sekolah dasar (SD) dalam wilayah Kabupaten OKI, di SDN 5 Kayuagung, Senin (21/6/2021).

Pelatihan tersebut sebagai upaya rangka meningkatkan kompetensi guru dalam memahami keberagaman peserta didik serta meningkatkan kemampuan guru dalam mengadaptasi kurikulum sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan itu, Kabid TK/ SD Dinas Pendidikan OKI, Abdullah Arfa’i melalui Kasi Kurikulum SD yang juga selaku Panitia Pelaksana Kegiatan ToT, Ahmad Tarmudik dalam laporannya mengatakan, sebanyak 40 guru sekolah dasar di wilayah OKI mengikuti kegiatan Training of Trainers (ToT) tahun 2021 ini.

“ToT pendidikan inklusi bagi guru-guru SD ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada para guru di wilayah Kabupaten OKI dan menyamakan persepsi tentang pendidikan inklusi di jenjang sekolah dasar serta meningkatkan kapasitas pendidikan sekolah dasar dalam melaksanakan pendidikan inklusi,” ungkapnya.

Tarmudik menambahkan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar para peserta ToT mendapat bekal pengetahuan tentang pendidikan inklusi, menyamakan persepsi tentang pendidikan inklusi di sekolah dasar,”dan adanya peningkatan kapasitas sekolah dasar dalam melaksanakan inklusi,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan OKI, Muhammad Amin melalui Sekretaris Dinas Pendidikan OKI, Dedi Rusdianto dalam sambutannya sekaligus membuka ToT Pendidikan Inklusi jenjang SD tersebut mengatakan, pendidikan inklusif bukan hal baru dalam dunia pendidikan.

“Tetapi harus diakui, perjuangan mensukseskan pendidikan inklusif belum seperti yang diharapkan, tidak semua anak-anak yang berkebutuhan khusus bisa mendapatkan kesempatan belajar bersama anak normal di sekolah reguler baik diluar maupun sekitar lingkungannya,” katanya.

Lanjutnya, manusia diciptakan berbagai bentuk dan kemampuan karena ada yang normal, ada pula yang memiliki kekurangan baik kondisi fisik, mental, intelektual, emosional hingga sosial.

Tentunya dari seluruh perbedaan itu, setiap manusia ingin dipandang sama, ingin memiliki hak sama dalam segala hal termasuk bisa mendapatkan pendidikan yang setara.

“Sistem pendidikan yang diterapkan selama ini merupakan sistem eksklusif, memisahkan antara siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus sehingga ada hak-hak siswa tidak terpenuhi,” ujarnya.

Sambungnya, untuk itu dengan dilaksanakanya kegiatan ToT ini, diharapkan agar para peserta pelatihan pendidikan inklusi dapat betul-betul mengikuti pelatihan ini sebagaimana mestinya sehingga pengetahuan dan wawasan seluruh guru yang mengikuti kegiatan terutama terhadap pendidikan inklusif bisa lebih berkembang semakin luas.

“Ikuti pelatihan ini sebagaimana mestinya dan yang sudah mendapatkan pelatihan ini agar dapat mengimbaskan ke teman-teman sejawat di tempat tugasnya masing-masing,” harapnya.

Reporter : Firman
Editor : Arfa

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.