KAYUAGUNG – Panorama di malam hari di Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan.Komering Ilir (OKI), nampaklah berbeda saat ini, selain bertabur cahaya, keindahan gapura menjadi wahana wisata selfie.
“Gapura ini yang dibuat sebagai
wisata malam dan buat selfie para kaula muda,” ungkap Ali Mutzaini karang Taruna Desa Lubuk seberuk. Kamis (13/8/2020).
Dikatakan, Ali, ini merupakan ide lomba festival cinta gapura antar dusun desa lubuk seberuk berawal dari pengalaman ikut lomba nasional festival cinta gapura cinta negeri HUT RI 74 lalu.
“Tujuan lomba ini sebenarnya sebagai seleksi karang taruna untuk seleksi dan pemenang akan mewakili lomba gapura tingkat kecamatan, provinsi dan nasional,” tuturnya.
Dia berharap dengan adanya lomba ini membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme generasi anak muda di era milenia.
Adapun tema yang diambil pada lomba gapura yang di bangun,”cintai desaku” dengan maksud agar peserta membuat gapura lebih menonjolkan kedesaan yang ada di desa lubuk seberuk serta mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.
Pada lomba gapura tersebut,banyaknya peserta yang mengikuti lomba sebanyak 15 gapura yang ada di desa lubuk seberuk.
“Dan hadiahnya total hadiah 1,5 juta rupiah tropi dan piagam penghargaan. selain lomba gapura karang taruna juga mengadakan lomba kreasi nasi tumpeng antar RT yang ada di desa lubuk seberuk,” jelasnya.
Sementara, M. Mujaini, Kepala Desa Lubuk Seberuk mengapresiasi kegiatan positif pemuda pemudi di desanya.
“Kami dari pemerintahan desa sangat mendukung kegiatan kreatifitas karang taruna dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 75 tahun ini,” katanya.
Dan kreativitas pemuda ini, tambahnya, merupakan salah satu bentuk kebersamaan dan gotong royong dalam membangun desa.
“kendati dalam kesederhanaan, melalui swadaya pemuda di desa ikut serta berperan aktif dalam dalam membangun desa.. Semoga desa kita terpilih sebagai wakil kabupaten oki di ajang festival gapura tahun ini,” harapnya.
Ditegaskannya, dalam pelaksanaan lomba pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Untuk penilaian lomba gapura maupun kreasi nasi tumpeng tetap mematuhi protokol Covid dengan tidak menimbulkan kerumunan, tim juri yang langsung datang ke lokasi gapura dan ke peserta lomba kreasi nasi tumpeng di tempatnya masing-masing secara terpisah,” pungkasnya.
Reporter : Firman
Editor : Arfa