PALEMBANG, Beritategas.com – Dikabarkan dari Makkah, Arab Saudi, Walaupun Masjidil Haram dipenuhi oleh jamaah yang sangat banyak hingga Membludak, namun Aipda Aliudin tetap melakukan Shalat Jumat di masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah. Sebagaimana disampaikan kepada awak media pada Minggu (09/06/24).
Ditengah kondisi cuaca yang panas hingga mencapai 45° Celcius dan dengan berjalan kaki dari hotel 801 di daerah Jarwal Makkah Al-Mukarramah, M. Aliudin tetap melangkah kan kakinya menuju ke Masjidil Haram untuk melaksanakan Shalat Jumat.
Seperti diketahui bahwa Aipda Muhammad Aliudin merupakan ketua regu 18 rombongan 5 dari Kloter 17 melaksanakan ibadah haji 1445 H di Mekkah dan Madinah ini berangkat pada hari Minggu 2 Juni 2024 pukul 17.10 WIB dari bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang yang lalu dengan menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines.
Pada Shalat Jumat ini banyak Jamaah yang sempat panik karena membludaknya jumlah jamaah dimana jamaah sampai melakukan Sholat Jumat di Rooftop dan di depan WC. Sejak pukul 07.00 waktu Makkah, Bus Sholawat di Stop operasi. Hingga para jamaah harus berjalan kaki menuju Masjidil Haram untuk melakukan Shalat Jumat 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah (7 Juni 2024).
Aipda M. Aliudin mengatakan bahwa sempat terjadi beberapa kali insiden saling dorong sesama jemaah yang hendak masuk ke dalam masjid serta naik dan turun eskalator. Kondisi ini sempat membuat panik para jamaah haji yang akan melakukan Shalat Jumat yang saat itu berusaha masuk ke Masjidil Haram namun dihadang petugas dengan blokade yang bisa di buka tutup.
Teriakan petugas yang mengatur agar jamaah bersabar dan tidak saling dorong, disambut teriakan jamaah yang tidak sabar bahkan saling dorong. Akibat jumlah jamaah yang melimpah, diantaranya ada yang diarahkan untuk sholat di rooftop atau bagian paling atas Masjidil Haram.
Jamaah Sholat Jumat yang rata-rata merupakan calon jamaah haji dari seluruh dunia termasuk Indonesia itu terpaksa sholat di bagian atas atap masjid tersebut yang tanpa penutup atau atap.
Sebagian lagi sholat di bagian atas masjid yang masih ada atap transparan seperti kaca. Padahal cuaca Jumat siang saat itu mencapai 45 derajat celcius. Mereka tidak dapat memilih tempat di ruang ber AC yang sejak sekitar pukul 09.00 WIB sudah penuh oleh jamaah.
Pewarta : Sadiman
Editor : Widiyo Prakoso