OGAN ILIR, Beritategas.com – Untuk mengantisipasi karhutlah di musin kemarau tahun 2023 Pemerintah Desa (Pemdes) Palemraya kecamatan Indralaya utara kabupaten Ogan Ilir, diawal tahun bulan Februari 2023 sudah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA).
Ternyata dipertengahan tahun 2023 ini musin panas sudah terasa dan kebakaran hutan dan lahan pun tidak bisa di hindari. Jadi SK MPA langsung kami resmikan di bulan September 2023. Dengan menggunakan anggaran dana desa tahun 2023 hal itu diungkap Suhaimi selaku kepala desa Palemraya saat diwawancarai oleh media diruang kerjanya, Kamis (5/10/2023).
“Sebenarnya Masyarakat Peduli Api (MPA) ada dua macam yang pertama yaitu MPA satgas desa Palemraya dan yang kedua MPA BPBD kabupaten. Kalau BPBD satgas desa Palemraya mereka itu adalah semacam relawan, mereka tidak ada uang gaji hanya menerima uang insentif, dan juga mereka mendapatkan seragam baju, topi dan juga sepatu,” Jeles kades.
Masih kata kades, guna dibentuk MPA adalah untuk antisipasi mengkontrol tempat yang rawan-rawan kebakaran. MPA setiap hari siap siang patroli keliling desa.
“Apa bila ada asap atau titik Api mereka langsung memberitahu dengan BPBD atau Damkar. Dan saya juga selaku kepala desa Palemraya berserta pak camat Indralaya Utara Saiful Anwar sesekali ikut patroli, meninjau lahan yang sudah pernah terbakar atau lahan yang tidak terbakar,” tuturnya.
Selain itu disetiap ada acara di kantor desa ataupun ditempat acara hajatan warga, sambung kades, saya juga menghimbau kepada masyarakat desa Palemraya agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar, sesuai dengan himbauan dari pihak kapolda, kapolres dan juga kapolsek bahwa barang siapa (masyarakat) yang ketahuan membakar lahan dengan sengaja maka akan dikenakan hukuman yang berlaku, berupa sanksi penjara selama 15 tahun atau denda 6 meliyar rupiah.
“Hal tersebut sudah diumumkan melalaui banner (baliho pemberitahuan) oleh kapolsek disetiap sudut desa dan juga di perkantoran yang ada di desa Palemraya khususnya didepan kantor kepala desa Palemraya,” terangnya.
“Harapan saya selaku kepala desa, masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar agar kebakaran karhulah tidak lagi terjadi. Selain itu jikalau ada titik api, saya berharap seluruh elemen selalu siap siaga, berdoa semoga hujan cepat turun. Supaya titik api tidak lagi muncul dan asap segera hilang. Kalau asap hilang udara di kabupaten Ogan Ilir ini tentunya terbebas dari polusi udara, warga tidak terserang penyakit saluran pernapasan,” tutupnya.
Pewarta : Rosita
Editor : Firman