Apa itu Asian Value dalam Perspektif Hak Politik ?

Di Asia syarat pemimpin tidak cukup hanya pintar namun juga hikmat dan bijaksana (wise). Sri Paku Buwono IV dalam “Serat Wulangreh, bait ke-4, (1768-1821) mengatakan “apabila anda ingin mencari pemimpin, pilihlah manusia yang benar-benar bermartabat baik dan berperilaku baik, yang paham dan menjunjung tinggi hukum, serta yang taat beribadah dan senantiasa berhati-hati, lebih utama bila bisa menemukan manusia yang suka tirakat/berprihatin/sederhana, yang tidak memikirkan pemberian orang lain, itulah yang pantas kau jadikan pemimpinmu”

Kebijaksanaan adalah pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman, berdasarkan situasi aktual dipandu oleh nilai-nilai dan moral. Asal usul kebijaksanaan adalah konsep phronesis dari Aristoteles, yaitu “kapasitas pemimpin membuat penilaian dan bertindak dengan akal sehat untuk menentukan hal yang (etis) baik atau buruk bagi manusia”. Prinsip kebijaksanaan ini mirip dengan konsep ‘Toku’ di Jepang dimana kebajikan mengarahkan seseorang mengejar kebaikan bersama dan keunggulan moral sebagai cara hidup.

Bacaan Lainnya

Hal ini juga mirip dengan konsep “Yukta” di India, kebijaksanaan yang berarti ‘tepat’ atau ‘pantas’ dilakukan (Nanoka and Takeuchi, 2021). Artinya Asian Value pemimpin politik, percaya bahwa tujuan bernegara bukan mencari kekayaan pribadi tetapi melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga ia akan berintegritas dan tidak akan serakah.

Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta : A.Erolflin
Editor : Firman

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.