JAMBI, Beritategas.com – Keberadaan hutan sangat diperlukan oleh masyarakat secara umum, sehingga kelestarian hutan merupakan tanggung jawab bersama dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Kebakaran hutan yang meluas tidak terkendali tentu akan berdampak buruk pada masyarakat dan merusak biodiversitas dan ekosistem. Jangan menunggu sampai sudah lebih parah baru kita bertindak.
Karhutla atau Kebakaran Hutan dan Lahan sangat perlu mendapatkan perhatian dan penanganan sedini mungkin, karena dampak yang ditimbulkan tidak hanya dapat mengganggu kesehatan masyarakat yang hidup disekitar lokasi, namun juga berdampak secara terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan bahkan melintas batas hingga ke negara tetangga.
Meningkatnya potensi bencana alam, dengan terganggunya ekologi hutan akibat kebakaran akan meningkatkan potensi beberapa bencana alam lain seperti longsor, banjir hingga kekeringan.
Dalam upaya pencegahan Karhutla, Universitas Jambi (UNJA) gelar kegiatan simulasi penanganan karhutla, apa kata mereka.
Rektor UNJA, Prof. Helmi “Saya ingin menekankan pentingnya kolaborasi dan pembelajaran bersama untuk memahami penanggulangan Karhutla dan memupuk kepedulian terhadap pencegahan Karhutla untuk keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Staff Ahli Gubernur Jambi, Muktamar Hamdi mengapresiasi kegiatan simulasi yang diprakarsai Universitas Jambi.
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan acara ini yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pencegahan Karhutla. Semoga acara ini membawa berkah khususnya bagi masyarakat Jambi dan memperkuat komitmen kita bersama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” tutur.
Alvin alumni fakultas hukum UNJA menilai, ”dengan adanya partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, diharapkan dapat tercipta strategi yang lebih efektif dan responsif dalam penanggulangan kebakaran hutan di masa mendatang serta dapat menyelamatkan lingkungan dan kehidupan. Mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan merupakan pendekatan yang sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampaknya”.
Mahasiswa Prodi Kehutanan, Rinda Octari, mengungkapkan kesan dan harapannya.
“Kegiatan tadi sangat mengedukasi bagi masyarakat awam maupun mahasiswa-mahasiswa yang bingung cara menangani Karhutla, kemudian perkuliahan secara langsung di lapangan sangat berbeda dibandingkan dengan di kelas, saat di lapangan sangat seru dan menarik untuk cara mengedukasinya. Harapannya semoga ke depan kegiatan simulasi pencegahan Karhutla ini dapat diadakan secara rutin setiap tahunnya,” ungkapnya.
Kemudian, Pradika Yuda Kusuma yang merupakan mahasiswa Prodi Kehutanan dan terlibat sebagai peserta pelaksana yang membantu memadamkan juga turut menyampaikan kesan dan tanggapan terkait praktek lapangan yang dilakukannya.
“Kesan yang saya rasakan sangat menyenangkan karena ini pengalaman saya pertama kali mengikuti kegiatan ini, kegiatan ini sangat bermanfaat dikarenakan Indonesia sendiri memiliki luasan hutan dan lahan yang sangat luas, dengan mengikuti kegiatan ini saya memiliki pemahaman dalam pemadaman Karhutla,” kata Yuda.
Ketua APHI Komda Jambi Taufik Qurochman mengatakan kolaborasi antar instansi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, memastikan kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi situasi darurat.
Acara ini diharapkan dapat menjadi Benchmark dan inspirasi bagi Provinsi lain di Indonesia dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang lebih efektif di masa mendatang.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta : A.Erolflin
Editor : Firman