ARP Gelar Gebyar Budaya Jaran Kepang dan Tarian Lais, Tradisi Menyambut Lebaran yang Menggembirakan

KENDAL, Beritategas.com – Budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri akan sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh masyarakat dunia selain Indonesia, walaupun sama-sama beragama Islam atau Muslim. Di Indonesia, budaya mudik Lebaran di akhir Ramadhan atau menjelang Idul Fitri menjadi tradisi yang kental.

Salah satu kelompok yang juga aktif dalam tradisi mudik Lebaran adalah Anak Rantau Pesanggrahan (ARP), yang melakukan mudik Lebaran bersama. Mereka biasanya berkumpul dengan keluarga, berlibur bersama, dan piknik ke suatu tempat bersama keluarga besar.

Hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh ARP, di mana mereka mengisi mudik dengan berkumpul bersama keluarga dan melakukan gebyar budaya bersama Grup Jaran Kepang Wahyu Manunggal Setyo Budoyo, Sabtu (13/04/2024)

Ikwan, Wakil Ketua ARP, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah acara rutin setiap libur mudik Lebaran. ARP selalu memberikan hiburan kepada sanak saudara dan tetangga, dengan tujuan bersenang-senang sekaligus menghibur semua masyarakat.

ARP memiliki anggota hampir seratus orang yang tersebar di seluruh penjuru tanah rantau, baik dalam maupun luar negeri, meskipun sebagian besar merantau di Jabodetabek. Pada masa mudik Lebaran, semua anggota berkumpul di kampung halaman dan mengadakan acara seperti ini.

Daroji, Ketua Grup Jaran Kepang Wahyu Manunggal Setyo Budoyo, mengucapkan terima kasih kepada ARP atas kesempatan pentas pada hari itu. Semua biaya dalam pementasan ini didanai oleh ARP, dan diharapkan penampilan mereka bisa membuat ARP puas.

Kali ini, mereka memiliki model kesenian baru yaitu Lais, seni tradisional dari tanah Jawa yang berkembang di wilayah Jawa bagian Utara atau Pantura, mulai dari daerah Cirebon dan sekitarnya di Jawa Barat sampai daerah Brebes, Tegal, Pemalang, sampai Wonosobo di Jawa Tengah. Wahyu Manunggal Setyo Budoyo di Kendal juga mencoba mengembangkan seni tari Lais ini.

Seniman Bambang Sugeng, salah satu anggota ARP dari Jakarta, menyatakan kebanggaannya, “Saya sangat bangga, di kampung saya ada kesenian sehebat ini. Saya tahunya seni Lais seperti ini itu jaman saya masih kecil, dan sekarang sudah puluhan tahun baru melihat Lais lagi. Saya katakan luar biasa karang taruna Pesanggrahan memelihara kesenian klasik ini.”

Ia juga berharap kesenian ini akan semakin maju dan tidak hilang ditelan kemajuan zaman dengan gempuran kesenian modern yang merajalela.

Pewarta : Pujiono
Editor : Widiyo Prakoso

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.