Beranjak dari Keluarga Sederhana, Zulgani Berhasil Meraih Gelar Profesor

JAMBI, Beritategas.com – Prof. Dr. Drs. Zulgani, MP., menjadi salah satu dari 11 Guru Besar (Profesor) Universitas Jambi (UNJA) yang dikukuhkan pada (18/02/25) berlangsung di gedung Balairung Universitas Jambi.

Hal ini sesuai dengan keputusan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi tentang kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen.

Prof. Dr. Drs. Zulgani, MP., lahir di Jambi pada tanggal 16 Mei 1962, suami dari Hj.Wiwik Diyanti, S.E., dikaruniai 2 orang putri yang bernama Wilza Utami, S.E.,M.Si.,Ak. dan Sausan Dwi Amanda S.E, M.M.

Perjalanan pendidikan Prof. Zulgani dimulai dari SD Persit Kartika Chandra Kirana Kota Jambi dan Tamat Tahun 1973, kemudian melanjutkan ke SMEP Negeri II Kota Jambi hingga tamat Tahun 1976.

Prof. Zulgani melanjutkan ke SMEA Pembina Kota Jambi Tahun 1980 dan akhirnya berhasil menempuh Pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Bisnis di UNJA Jurusan Ekonomi Umum melalui jalur beasiswa Pembinaan Bakat dan Prestasi (PBA) pada tahun 1986.

Tidak berhenti disitu Prof. Zulgani melanjutkan S2 di Universitas Padjadjaran Bandung Jurusan Ekonomi Pembangunan Pertanian dan meraih gelar magister pada 1994. Pada tahun 2019, Prof. Zulgani menyelesaikan pendidikan S3 di UNJA pada Prodi Ilmu Ekonomi.

Prof. Zulgani, memiliki perjalanan hidup yang penuh inspirasi. Lahir dalam keluarga sederhana dengan latar belakang ibunya sebagai ibu rumah tangga biasa dan ayah seorang prajurit TNI berpangkat rendah, Prof. Zulgani berhasil mengatasi berbagai rintangan untuk mencapai puncak karier akademiknya.

“Sejak SD, saya sudah bercita-cita menjadi guru. Berkat dukungan keluarga, alhamdulillah, saya bisa menjadi dosen,” ujar Prof. Zulgani.

Meskipun berasal dari keluarga besar dengan delapan bersaudara dan kondisi ekonomi yang terbatas, semangatnya tidak pernah surut. Prof. Zulgani bahkan pernah menjadi pekerja lepas untuk mendapatkan uang pendaftaran pendidikan lanjutannya.

“Orang tua saya hanya mampu mengantarkan sampai SMEA, tapi saya melanjutkan kuliah dengan bekerja keras hingga akhirnya mendapat beasiswa Pembinaan Bakat dan Prestasi (PBA) pada tahun 1982,” kenangnya.

Selain dukungan dari keluarga, Prof. Zulgani juga mendapat bantuan dari mentor dan rekan-rekannya yang memotivasi untuk terus berusaha. Kolaborasi dalam penelitian dan pengabdian masyarakat turut membantu Prof. Zulgani meraih gelar Guru Besar.

“Kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam dunia akademik,” tegasnya.
Sebagai seorang akademisi, Prof. Zulgani juga selalu memberikan pesan kepada mahasiswa dan generasi muda untuk tidak berhenti menuntut ilmu.

“Dunia membutuhkan kompetensi secara faktual, bukan hanya konseptual saja. Terus belajar dari buaian hingga liang kubur adalah kunci utama untuk menjaga semangat sebagai guru dan dosen,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

.
Melalui sinergi antara dosen dan mahasiswa, Prof. Zulgani berharap UNJA bisa menjadi World Class University.

“Kita tidak bisa mewujudkannya sendiri, tetapi dengan kolaborasi seluruh komponen sistem akademis, termasuk dosen, mahasiswa, dan tenaga administrasi,” tutupnya penuh harap.

Kisah hidup dan perjuangan Prof. Zulgani menjadi teladan bagi banyak orang, khususnya generasi muda yang tengah merintis karier di dunia akademik dan pendidikan.

Kunjungi : www.unja.ac.id.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.