Daftar 13 Embarkasi dan Debarkasi Haji 1446 Hijriah/2025

JAMBI, Beritategas.com – Embarkasi dan debarkasi haji merupakan titik penting dalam perjalanan ibadah haji, di mana jemaah haji memulai dan mengakhiri perjalanan mereka. 

Embarkasi adalah bandara tempat keberangkatan jemaah haji menuju Arab Saudi, sedangkan debarkasi adalah bandara tempat kedatangan jemaah haji setelah kembali dari Arab Saudi.
Sedangkan ”Embarkasi Haji Antara” adalah tempat pemberangkatan jemaah haji menuju Embarkasi.

Bacaan Lainnya

Pemerintah memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran proses embarkasi dan debarkasi, termasuk penyediaan transportasi, akomodasi, dan konsumsi bagi jemaah haji selama di embarkasi dan debarkasi. 

Bahwa untuk menetapkan bandar udara pemberangkatan dan pemulangan bagi jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji, perlu ditetapkan embarkasi dan debarkasi haji.

Menteri Agama Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 130 Tahun 2025, yang berlaku sejak tanggal ditetapkan di Jakarta tanggal 5 Februari 2025, menetapkan Embarkasi dan Debarkasi Haji Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi sebagai berikut:

1.Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh (BTJ) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Aceh;

2.Bandar Udara Internasional Kualanamu (KNO) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara;

3.Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam (BTH) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Barat, dan Provinsi Jambi;

4.Bandar Udara Internasional Minangkabau (PDG) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu;

5.Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung;

6.Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta (CGK) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Banten, Lampung, dan sebagian Provinsi Jawa Barat yaitu Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tasikmalaya, Kota Cimahi, Kota Banjar, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Pangandaran;

7.Bandar Udara Adisumarmo Solo (SOC) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

8.Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya (SUB) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur;

9.Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan (BPN) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, dan Provinsi Sulawesi Utara;

10.Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin (BDJ) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah;

11.Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makasar (UPG) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, dan Provinsi Papua Barat;

12.Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok (LOP) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

13.Bandar Udara Internasional Kertajati (KJT) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk sebagian Provinsi Jawa Barat yaitu berasal dari Kota Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka.

Bandar Udara ’Embarkasi Haji Antara’ Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi

Kemudian, bahwa untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kemudahan pelayanan transportasi udara bagi jemaah haji Provinsi Gorontalo, Lampung, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Maluku pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi, Menteri Agama Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 131 Tahun 2025 menetapkan, ‘Bandar Udara (Bandara) Embarkasi Haji Antara Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi” diantaranya:
1.Bandara Djalaludin Gorontalo,
2.Bandara Radin Inten II Bandar Lampung,
3.Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu,
4.Bandara Sultan Thaha Jambi,
5.Bandara Depati Amir Tanjung Pinang, dan
6.Bandara Pattimura Ambon.

Masing-masing Pemerintah Provinsi bertanggung jawab terhadap pelayanan pemberangkatan dan pemulangan jemaah hajinya dari Bandar Udara Embarkasi Haji Antara ke Bandar Udara Embarkasi dan dari Debarkasi yang ditetapkan.

Pemerintah Provinsi Jambi bertanggung jawab terhadap pelayanan pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Provinsi Jambi dari Bandar Udara Embarkasi Haji Antara Sultan Thaha Jambi ke Bandar Udara Embarkasi dan Debarkasi Haji Batam. Diberitakan laman Kemenag

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.