JAMBI – Sejak pandemi Covid-19 melanda ditambah menurunnya ekonomi masyarakat, tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat dalam konsumsi daging di Kota Jambi menurun sekitar 30-40 persen.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Erwansyah mengatakan jumlah hewan yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) mengalami penurunan.
Sebelum masa pandemi Covid-19, satu harinya RPH menerima sekitar 15 ekor hewan untuk disembelih. Ketika pandemi Covid-19 ,RPH hanya menerima sekitar 9 sampai 10 ekor hewan saja.
“Dibandingkan sebelum Covid-19,tingkat konsumsi daging sapi, kambing, kerbau jauh menurun,” kata Plt. Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Jumat (5/2/2021).
Di samping daya ekonomi masyarakat yang menurun, Erwansyah memprediksi penurunan tingkat konsumsi daging di Kota Jambi juga disebabkan adanya larangan untuk mengadakan prasmanan di acara resepsi pernikahan.
Bersamaan, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Jambi, Said Abu bakar menjelaskan meski tingkat konsumsi daging menurun akibat Covid-19, peternakan di Kota Jambi tetap masih menghasilkan daging untuk dikonsumsi.
Masih kata Abu bakar, peternakan di Kota Jambi sekitar 100 jumlahnya, ada yang murni peternakan dan ada juga yang pedagang sekaligus peternakan.
Sambungnya, peternakan di Kota Jambi mampu menghasilkan daging sapi dan kerbau sekitar 4 hingga 5 ton perharinya.
“Peternakan hewan yang lebih kecil seperti kambing perharinya sekitar 1 ton. Dan peternakan hewan jenis unggas yang tersebar di Kota Jambi seperti ayam dan itik perharinya sekitar 12 ton,” tutupnya.
Reporter : Harvery
Editor : Firman