JAMBI, Beritategas.com – Prof. Dr. Ir. Rainiyati, M.Si, merupakan salah satu dari 8 Guru Besar Universitas Jambi (UNJA) yang dikukuhkan pada Rabu (13/11/2024), hal ini sesuai dengan Keputusan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi tentang kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen.
Prof. Rainiyati merupakan seorang akademisi yang mendedikasikan hidupnya dalam dunia pendidikan dan penelitian di bidang pertanian. Ia lahir di Jambi sebagai anak sulung dari pasangan H. M. Jusuf, JC (alm.) dan Hj. Rainah, serta merupakan anak pertama dari empat bersaudara, dibesarkan dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai pendidikan. Prof. Rainiyati tumbuh menjadi sosok yang berkomitmen untuk selalu belajar dan berinovasi.
Sebagai salah satu akademisi di Universitas Jambi, Prof. Rainiyati menghabiskan lebih dari tiga dekade dalam dunia pendidikan dan penelitian di bidang pertanian, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Jambi pada tahun 1988.
Setelah menikah pada tahun 1984 dengan Ir. Hendri Toetin, M.M., ia dikaruniai anak, semangatnya untuk melanjutkan pendidikan tidak pernah padam, pada tahun 1993 ia memutuskan untuk melanjutkan S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Namun, langkah ini bukan tanpa tantangan, pada saat itu, anak-anaknya masih sangat kecil, putrinya yang pertama Afifah baru berusia 4,5 tahun, sementara Sarah berumur 3 tahun, dan si bungsu Bunga baru 1,5 tahun, dengan berat hati, Prof. Rainiyati menitipkan ketiga anaknya kepada kedua orang tuanya. Sedangkan suaminya, bekerja di Dinas Perkebunan di Kabupaten Bungo hanya bisa mengunjungi mereka setiap akhir pekan.
Namun, langkah ini bukan tanpa tantangan, pada saat itu, anak-anaknya masih sangat kecil, putrinya yang pertama Afifah baru berusia 4,5 tahun, sementara Sarah berumur 3 tahun, dan si bungsu Bunga baru 1,5 tahun, dengan berat hati, Prof. Rainiyati menitipkan ketiga anaknya kepada kedua orang tuanya, suaminya, yang bekerja di Dinas Perkebunan di Bungo hanya bisa mengunjungi mereka setiap akhir pekan.
Perjuangan semakin berat ketika Prof. Rainiyati memutuskan untuk melanjutkan studi S3 di IPB pada tahun 2000, di tengah masa studinya, ia menghadapi situasi yang tak terduga yakni kehamilan yang membuatnya terpaksa mengambil cuti akademik selama satu tahun karena harus fokus pada kehamilan dan persalinan.
Berkat dukungan dari dosen pembimbingnya di IPB dan keluarga yang selalu setia mendukung, Prof. Rainiyati akhirnya mampu menyelesaikan program doktoralnya pada tahun 2007, ia menyelesaikan penelitian di Jambi, yang menjadi landasan kuat bagi berbagai kontribusi ilmiahnya dalam bidang agronomi.
Setelah berhasil meraih gelar doktor, ia mulai fokus mengumpulkan angka kredit yang diperlukan untuk memperoleh gelar Guru Besar, namun, pada tahun 2012 ia menghadapi kekecewaan besar ketika lima artikel yang diterbitkannya di jurnal Agronomi Faperta UNJA tidak terdaftar, yang membuat angka kreditnya berkurang.
“Pada tahun 2012 saya sebenarnya sudah mempersiapkan semua berkas untuk diajukan ke Guru Besar, saya semangat mengumpulkan kredit point terutama bidang penelitian hingga tahun 2012 saya merasa sudah cukup kredit point namun dalam proses pengajuan ternyata 5 Artikel saya yang terbit di Jurnal Agronomi Faperta Unja dinyatakan tidak terdaftar sehingga kredit point di bidang penelitian jauh berkurang, inilah yang membuat saya sedih dan kecewa sehingga saya sudah tidak semangat lagi untuk membuat artikel,” tuturnya.
Peristiwa ini sempat membuatnya kehilangan semangat untuk menulis dan berkarya lebih lanjut, namun dorongan dari keluarga khususnya putrinya, Ir. Sarah Fiebrina Heraningsih, ST., MT., yang juga seorang akademisi, membangkitkan kembali motivasi Prof. Rainiyati, bersama-sama mereka melakukan penelitian dan menulis artikel jurnal yang lebih berkualitas hingga Prof. Rainiyati berhasil menyelesaikan seluruh persyaratan yang dibutuhkan untuk meraih gelar Guru Besar pada tahun 2024.
Kini, setelah menyandang gelar Guru Besar, Prof. Rainiyati berkomitmen untuk tetap mengabdikan diri pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, ia ingin terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi dunia akademik, terutama di bidang pertanian serta membantu rekan-rekannya yang juga tengah berjuang meraih gelar yang sama.
“Harapan kedepannya setelah menjadi guru besar saya berusaha istiqomah dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi semampu saya, berusaha agar tetap rendah hati dan tidak sombong, bisa membantu memberi saran dan masukan buat teman-teman yang akan meraih Guru besar dan tetap menjadi istri yang baik buat suami dan ibu bagi anak-anak dan cucu-cucu kami,” tutupnya.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman