JAMBI, Beritategas.com – Perkembangan zaman terus menerus maju mempengaruhi adat istiadat dan nilai sosial. Sementara upaya meningkatkan pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan nilai nilai sosial budaya masyarakat masih kurang. Sehubungan itu, Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi menggelar kegiatan pelatihan adat melayu Jambi dalam rangka menjaga pelestarian adat melayu Jambi Sailun Salimbai Kabupaten Muaro Jambi, Minggu (28/07/2024).
Turut hadir dalam acara tersebut dan juga sebagai narasumber yakni Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Muaro Jambi H. Amrullah, sekretaris LAM Kabupaten Muaro Jambi Ahmad Gani dan Datuk Kepala Desa Mendalo Darat, Bambang Santoso.
Pada pelatihan ini para peserta disuguhi materi tentang sejarah, kelembagaan, dan hukum adat Melayu Jambi.
Kemudian juga ada materi prosesi/acara adat perkawinan Kabupaten Muaro Jambi, seloko adat dalam acara penetapan jodoh, pinangan, serah terima ulur antar barang adat perkawinan, serah terima sedekah, kato bejawab dilaman, ulur antar serah terima pengantin, syair buka lanse, serta tunjuk ajar tegur sapo.
Menurut Amrullah, Provinsi Jambi dahulunya merupakan pusat kerajaan Melayu.
Deklarasi Pemerintahan Adat Melayu Jambi oleh Datuk Paduko “Orang Kayo Hitam pada tahun 1502 Masehi di Tanjung Simalidu (Durian di takuk rajo Sialang balantak besi).
Dalam pelatihan juga dijelaskan, Batas wilayah Pemerintahan zaman kerajaan Melayu Jambi dalam tembo (perbatasan) sepucuk Jambi Sembilan Lurah adalah mulai dari Sialan Balantak Besi, menuju Durian di takuk rajo, mendaki ke pematang lirik nan basibak, terus ke sikilang aer bengis.
Sejarah menyebutkan nang disebut Pucuk Jambi ialah ”Daerah Kerinci Nang Sakti”, nang disebut Sembilan Lurah, yaitu Batang Tebo, Batang Bungo, Batang Pelepat, Batang Senamat, Batang Masumai, Batang Merangin, Batang Tembesi, Batang Limun, Batang Asai.
Kegiatan diikuti sekitar 40 orang peserta terdiri dari para Ketua RT, Kadus dan pengurus adat melayu Jambi dalam lingkungan Desa Mendalo Darat. Kegiatan dilaksanakan bertempat di aula Kantor Desa Mendalo Darat.
Bambang Santoso diakhir pertemuan mengungkapkan bahwa “Kegiatan ini adalah penguatan dan pelestarian nilai-nilai adat yang ada di ’Bumi Sailun Salimbai Kabupaten Muaro Jambi’ dan ’Desa Mendalo Darat’. Tujuannya agar di pahami oleh masyarakat yang hidup di tengah masyarakat. “terang Kades Mendalo Darat.
Harapan kami kedepannya dengan adanya pelatihan adat melayu Jambi dapat menjaga pelestarian adat melayu Jambi, serta, Lembaga Adat Desa Mendalo Darat tidak lagi salah dalam pemahaman tentang adat istiadat di masyarakat.
“Karena adat merupakan pegang pakai masyarakat kita dan jangan salah dalam pemahamannya.” sebut Kades.
Untuk menguatkan peran serta Lembaga Adat Melayu (LAM) dalam kehidupan bermasyarakat di tengah modernisasi yang menyentuh diberbagai lini, Kades menginstruksikan masing-masing Kadus dalam Desa Mendalo Darat agar membentuk dua pasang group seloko adat perkawinan.
”Lapun melapun kamuaro
Kerap-kerap ke Angso Duo
Ampun-ampun Kepada Nan Tuo
Maaf-maaf Kepada Nan Mudo”
Pewarta : A.Erolflin
Editor : Firman