Diduga Tak Berkualitas, Gedung Baru Puskesmas Rantau Panjang di Geruduk BPK

Puskesmas Rantau panjang
Puskesmas Rantau Panjang

INDRALAYA, Beritategas.com -;Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beserta rombongan, meninjau hasil proyek pembangunan gedung Puskesmas Rantau Panjang, di Kecamatan Rantau panjang Kabupaten Ogan Ilir (OI), Jumat (31/3/2023) sekitar jam 10.00 WIB.

Dari hasil pantauan media, selain dari Tim BPK ada juga dari Inspektorat, PPTK Dinkes Kabupaten OI dan juga dari pihak pemborongnya.

Bacaan Lainnya

Berbekal sejumlah peralatan pengecekan fisik, tim mulai melakukan pemeriksaan volume, kabel listrik, hingga kualitas pembangunan Puskesmas tersebut dan diketahui bangunan gedung Puskesmas Rantau Panjang ini baru tiga bulan selesai di bagun, menggunakan Dana APBD Dinas Kesehatan tahun anggaran 2022. Dikerjakan oleh CV. Marvel, ‘s abadi. Dengan jumlah dana sebesar Rp906.500.000.

Pada saat pihak Inspektorat Kabupaten OI bernama Adi dan juga pihak PPTK Dinkes Kabupaten Ogan Ilir yang pada saat itu belum diketahui namanya, sedang duduk santai pihak media mencoba untuk konfirmasi, tentang kegiatan tersebut.

Namun sayang salah satu oknum PPTK Dinas kesehatan Kabupaten OI yang bernama RE, enggan memberikan informasi tentang kegiatan tersebut, dan terkesan menghalangi media untuk mencari informasi. Bahkan terkesan melecehkan profesi wartawan.

Pasalnya saat ditanya oleh pihak media berita Tegas, soal nama, apa jabatannya, siapa saja yang hadir dan juga ada kegiatan apa di puskesmas Rantau panjang tersebut. Oknum PPTK dinas kesehatan yang berinisial RE, tidak mau menjawab dan menutupi kartu ID Card yang tergantung di lehernya. Serta mengalihkan pertanyaan dengan berbalik bertanya.

“Kamu ke sini dengan siapa, tanya oknum PPTK kepada media berita tegas. Saya menjawab, sendirian, tapi itu ada juga salah satu rekan saya. Oknum PPTK bertanya lagi, “mana itu. Saya menjawab” ya. oknum PPTK bilang “itu bukan wartawan itu ibu penjual ikan. saya menjawab, maaf pak masak bapak bilang ibu penjual ikan, bukankah dia juga pakai baju seragam sama seperti saya dan ada logo PWI yang terpasang di bajunya. Oknum PPTK berkata lagi, bukan karena memakai baju yang berlogo PWI itu wartawan. Kenapa kamu meragukan profesi orang, belum tentu yang memakai baju berlogo kan PWI itu wartawan. Tadi dia duduk dekat saya dan menawarkan ikan Kepada saya, pak mau beli ikan tidak. Seperti saya yang memakai sepatu, saya mau jual sama kamu, bukankah itu berarti saya penjual sepatu,” kata oknum PPTK Dinkes.

Pada hal saat itu salah satu rekan media yang juga berada di puskesmas tersebut, sedang bertugas dan memakai baju seragam yang berlogokan PWI Ogan Ilir.

Ditambah juga ada indikasi menghalangi tugas wartawan dengan berkata wartawan harus mempunyai etika.

“kamu itu, seharusnya menjunjung tinggi etika sebagai wartawan. Dengan mencontoh media -media besar. Kalau mau foto, dan wawancara harus izin dulu, mereka itu mau apa tidak di ambil gambar, dan juga diwawancara”, Kata oknum PPTK RE.

Sementara itu Adi, dari Inspektorat saat ditanya oleh salah satu media berita tegas hari ini ada kegiatan apa, hanya menjawab tidak tahu.

“saya tidak tau saya hari ini hanya sekedar mendampingi saja”, sembari langsung berdiri dan beranjak pergi.

Sedangkan dari pihak pemborong gedung baru puskesmas Rantau panjang yang bernama H. Umar menjelaskan bahwa, saat ini pihaknya sedang menunggu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh tim BPK.

“Saat ini kami sedang menunggu hasil dari tim BPK, apapun hasil yang disampaikan oleh pihak BPK, kami akan lakukan, kalau memang ada kekurangan, kami akan cukupi. Karena ini masih dalam masa perawatan.”, terang H. Umar.

Dan menurut hasil pantau media berita tegas pada saat itu. Bangun yang baru berumur tiga bulan tersebut, sudah ada beberapa titik yang terlihat sudah pecah dan retak. Seperti di bagian lantai dan teras depan.

Nampak lantai teras Puskesmas retak retak
Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.