PALEMBANG, Beritategas.com – Direktorat Intelijen Keamanan (Intelkam) Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel bakal menggandeng beberapa instansi terkait, dalam hal pencegahan berita hoax, isu sara dan hate speech menjelang Pemilu 2024.
Hal ini diungkapkan oleh Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Iskandar F Sutisna di sela-sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema mencegah berita hoax, isu sara dan hati speech menjelang Pemilu 2024 di Hotel Swarna Dwipa, Kamis (28/7).
“Kita akan menggandeng beberapa instansi terkait dengan permasalahan ini seperti PWI, Bawaslu, KPU dan beberapa instansi terkait,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan.
Sambungnya, sehingga untuk melakukan langkah tersebut pihaknya menggelar kegiatan ini, sebagai langkah pencegahan terhadap adanya permasalahan tersebut menjelang Pemilu 2024 nanti.
“Disini kita membahas bersama-sama dan melihat apa yang akan terjadi pada saat mendekati Pemilu 2024, khususnya hal ini berkaitan dengan media,” katanya.
Untuk berkaitan dengan media itu pihaknya juga melibatkan berbagai media di Palembang dalam kegiatan yang diadakan di Hotel Swarna Dwipa.
“Dalam mencegah berita hoax menjelang ataupun mendekati Pemilu 2024 kita melibatkan dan berdiskusi bersama-sama dalam kegiatan yang kita adakan ini,” aku dia.
Dengan kegiatan yang digelar ini diharapkan Pemilu tidak ada pemberitaan hoax ataupun lainnya dan berjalan dengan lancar.
“Untuk pengawasan sendiri agar tidak adanya berita hoax ataupun semacamnya kita akan melakukan sinergitas dengan beberapa instansi terkait, guna dalam rangka pencegahan agar tidak terjadi tindak pidana,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Proses Bawaslu Sumsel, Syamsul Alwi mengapresiasi kegiatan yang digelar Dit Intelkam Polda Sumsel ini.
“Kami mendukung kegiatan ini, karena kita anggap ini langkah yang sangat tepat dalam mencegah berita hoax, isu sara dan hati speech menjelang Pemilu 2024,” bebernya.
Dirinya menjelaskan, bahwa berkaca pada 2019 lalu banyak masyarakat yang terpecah belah akibat permasalahan tersebut, sehingga diharapkan dengan kegiatan ini dapat mencegah berita hoax, isu sara dan hati speech menjelang Pemilu 2024.
Dalam Pemilu banyak sekali potensi terjadinya pemberitaan hoax, ujaran kebencian, hingga politik uang.
“Kita tidak bisa berdiri sendiri dalam mengatasi permasalahan ini, untuk itu kita tidak bisa sendirian melainkan perlu adanya kerjasama antar instansi terkait seperti KPU hingga pihak kepolisian,” aku dia.
Di Indonesia sendiri penggunaan Internet oleh masyarakat 85 persen mereka mengaksesnya, sedangkan 32 persen menggunakan laptop, 14 persen menggunakan PC desktop, dan 13 persen memakai tablet.
“Untuk potensi menjelang Pemilu 2024 diprediksikan meningkat untuk pemberitaan hoax, isu sara dan hati speech. Untuk itu kita akan melakukan langkah antisipasi seperti melakukan sosialisasi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan pembentukan kampung anti politik, uang, hoax, SARA, dan ujaran kebencian. Selain itu pihaknya juga meminta KPU untuk mengatur mekanisme kampanye di medsos.
“Dalam hal antisipasi ini kita harus membentuk kader pengawas Pemilu partisipatif melalui SKPP sejak tahun 2018 lalu,” tutupnya.
Pewarta : Sadiman
Editor : Firman