KLATEN, – Beritategas.com –
Sebanyak 20 orang penyandang disabilitas belajar membuat pupuk organik di Desa Gatak Kecamatan Delanggu kabupaten Klaten Jawa tengah (Jateng). Adanya pupuk organik dinilai dapat mendukung Ketahanan Pangan Desa setempat. Rabu (27/10).
Praktek pembuatan pupuk organik tersebut dilaksanakan di depan Balai Desa Gatak, turut hadir dalam kegiatan itu kepala Desa (kades) Gatak, Walino, beberapa perangkat desa gatak dan tamu undangan lainnya.
Pada pelaksanaan pembuatan pupuk organik, penyandang disabilitas memanfaatkan sisa-sisa sayuran di sekitar rumah tangga seperti kubis sawi dan lainnya. Sisa sayuran itu dicampur dengan tanah, sebelum dicampur dengan air dan cairan fermentasi.
Pupuk organik yang sudah jadi langsung dibagikan kepada penyandang disabilitas di desa Delanggu.
Kegiatan pembuatan pupuk organik baru pertama kali digelar di desa tersebut dan peruntukannya masih sebatas pekarangan rumah.
“Disini penyandang disabilitas belajar membuatnya, begitu sudah tau mereka memanfaatkan sisa-sisa sayuran di rumah”, kata Fauziah Erfani ketua paguyuban penyandang disabilitas Desa Gatak.
Fauziah Erfani menuturkan, para penyandang disabilitas desa gatak telah tertarik bercocok tanaman sayuran dengan memanfaatkan tanah pekarangan rumah dan menjadi aktivitas sehari-hari. Kegiatan itu juga bertujuan pada ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19.
“Masing-masing peserta latihan akan memperoleh pot, nanti akan dioptimalkan sebagai tempat media tanam sayuran sementara ini kami berpikir pupuk organik yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Tapi kedepannya tak menutup kemungkinan bisa dijual melalui kegiatan para penyandang disabilitas.
Semoga bisa mandiri dan berguna istilah punya ketrampilan sendiri”, ujarnya.
Dijelaskan kepala Desa Gatak Walino, Desa gatak memberikan dukungan penuh pada penyandang disabilitas di daerahnya agar selalu maju dan berkembang di waktu mendatang.
“Para penyandang disabilitas ternyata teman-temannya, menginginkan adanya latihan buat pupuk organik kami pun mendukung penuh gagasan itu”, kata Kades Walino.
Kades walino mengatakan, pupuk organik dinilai sangat ramah lingkungan, disamping itu pembuatan pupuk organik sangat murah karena menggunakan sampah organik yang sangat dibutuhkan tanaman.
“Dan bisa saja digunakan pada petani di sini, prinsipnya melalui kegiatan penyandang disabilitas memiliki kegiatan positif arahnya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas”, tutup kades Gatak.
Reporter : Armila
Editor : Firman