Empat Nikmat Terbaik Dunia Akhirat bagi Seorang Hamba

Inilah nikmat yang paling utama. Karena orang yang banyak berdzikir, artinya akan selalu diingat oleh Allah.
”Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)

Bapak/ibu Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Nikmat yang ketiga adalah raga yang bersabar atas musibah. Ali bin Thalib mengatakan, “Sabar adalah pedang yang tidak tumpul dan anak panah yang tidak meleset.” Kalam hikmah ini mengajarkan kita bahwa kesabaran adalah kunci kesuksesan.

Bacaan Lainnya

Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyebutkan bahwa sabar adalah penerang, yaitu menerangi jalan manusia. Syaikh Yusuf al-Qaradhawi berkata, “Tanpa sabar, dunia akan menjadi gelap, bumi menjadi sempit, dan jiwa menjadi kerdil.”

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam menjalani kehidupan. Pepatah Arab mengatakan, “ash-shabru ‘alasy-syada’id, yantajul fawa’id.”

Kesabaran di waktu sulit akan mendatangkan banyak faedah. Adapun ciri orang yang bersabar adalah tidak banyak mengeluh. Menahan rasa sakit, memikul beban berat, dan menghadapi semua cobaan dengan keteguhan hati karena Allah.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Nikmat keempat adalah istri yang shalihah. Perempuan yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, paham ilmu agama, dan berakhlak mulia, sudah pasti inilah kriteria yang didambakan oleh banyak pria. Role model muslimah yang menjadi penyejuk mata.

Pandai menjaga kesuciannya, pandai juga menutup kekurangan suaminya. Dalam Islam, kedudukan istri shalihah merupakan karunia Allah yang paling mahal. Ia lebih berharga daripada emas dan harta benda.

Rasulullah bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Rasulullah telah membuktikan betapa nikmatnya mempunyai istri yang shalihah. Sebagaimana telah diketahui, beliau menikahi ibunda Khadijah radhiyallahu ‘anha, bukan karena fisiknya atau karena hartanya. Tetapi karena akhlaknya yang memikat hati.

Maka dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangga, Khadijah tampil sebagai penghibur nabi, tepatnya ketika beliau merasa ketakutan setelah bertemu sosok malaikat Jibril saat mendapat wahyu pertama di gua Hira’.

Ikuti Kami di :
banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.