Wahai orang-orang yang beriman. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.”( Q.S. Attahrim Ayat 8 ).
Dari ayat tersebut kita bisa renungi bahwa Allah tidak menyebutkan, “wahai orang-orang kafir” atau “wahai seluruh manusia”, akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan kalimat “wahai orang-orang yang beriman”. Artinya bahwa seorang yang beriman tidak menutup kemungkinan untuk berbuat khilaf atau bahkan jatuh dalam lubang kemaksiatan.
Taubat bukan hanya bagi mereka yang keluar dari kekufurannya kemudian menuju Allah, akan tetapi taubat terbuka bagi semua hamba-Nya yang masih mengikrarkan diri sebagai manusia.
Bukan hanya bagi orang kafir, musyrik, fasik, dan munafik, taubat adalah milik orang mukmin juga. Bagi semua yang ingin melepaskan lumuran lumpur kemaksiatan dalam dirinya, Allah masih senantiasa menerima taubatnya sebelum nyawa sampai di kerongkongan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai ke tenggorokan.” (HR. At-Tirmidzi:3460)
2. Istighfar
Amalan kedua yang dapat menghapus dosa adalah istighfar. Di dalam bahasa Arab istighfar bermakna thalabul maghfirah, yang artinya meminta pengampunan.
Di kehidupan dunia ini, hanya ada dua pengharapan yang sangat ingin kita dapatkan, yaitu ampunan Allah dan ridha dari-Nya. Ampunan-Nya menjadi sebab kita terbebas dari api neraka dan ridha-Nya menjadi sebab kita masuk surga.
Jika bukan dua hal itu, lantas apalagi yang kita harapkan dari-Nya?
Seorang Nabi, manusia terbaik pilihan Allah yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, pada setiap harinya tidak pernah luput dari beristighfar sebanyak 70 sampai 100 kali. Seorang Nabi yang ma’shum, yang sudah terjamin bahwa dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah dari yang telah lalu maupun yang akan datang.
Beliau tidak pernah sekalipun lupa bahwa beliau juga manusia yang hanya mengharapkan ampunan dan keridhaan-Nya. Inilah yang menjadi perbedaan antara istighfar dan taubat, bahwa istighfar adalah meminta ampunan kepada Allah yang tanpa harus berangkat dari kesalahan.
Bukan hanya dapat menghapus dosa, termasuk fadhilah atau keutamaan lain dari istighfar adalah dapat memberikan jalan keluar dari kesulitan dan dapat membuka pintu rezeki.