OGAN KOMERING ILIR, Beritategas.com – Ditahun 2024, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencatat pencapaian luar biasa dalam realisasi investasi. Dari target Rp 13 triliun yang ditetapkan, realisasi investasi melesat hingga mencapai Rp 27,09 triliun, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) OKI, Nurul Hidayat, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini didorong oleh masuknya investasi besar dari berbagai sektor unggulan di wilayah tersebut.
“Investasi di OKI meningkat tajam, jauh melebihi target yang telah ditetapkan. Sektor industri, perdagangan, dan pertanian-perkebunan menjadi penyumbang terbesar dalam capaian ini,” ujar Nurul dalam keterangannya di ruang kerjanya, Rabu (12/2/2025).
Dijelaskan, dari total investasi Rp 27,09 triliun tersebut, sektor industri menjadi kontributor terbesar, khususnya melalui investasi OKI Pulp & Paper, yang mencapai Rp 24 triliun. Perusahaan ini merupakan salah satu pabrik kertas dan bubur kertas (pulp) terbesar di Asia, dengan produksi yang berorientasi ekspor.
Selain itu, sektor perdagangan juga menyumbang realisasi investasi sebesar Rp 94 miliar, sementara sektor pertanian dan perkebunan—yang didominasi oleh investasi di perkebunan kelapa sawit dan komoditas lainnya—menyumbang Rp 1,5 triliun.
“Sektor industri terutama di bidang pulp & paper memang masih menjadi tulang punggung investasi di OKI. Namun, sektor lain seperti perdagangan dan perkebunan juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik,” jelas Nurul.
Berdasarkan data DPMPTSP Sumsel, Kabupaten OKI menjadi wilayah dengan investasi asing terbesar di Sumsel, dengan nilai PMA mencapai Rp 24,99 triliun. Angka ini berkontribusi 72,98%dari total realisasi PMA Sumsel sebesar Rp 34,25 triliun.
Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) di OKI mencapai Rp 2,09 triliun, jauh di bawah investasi asing yang masuk. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Kabupaten OKI masih menjadi daya tarik utama bagi investor luar negeri, khususnya di sektor industri berbasis sumber daya alam.
Pewarta : Firman
Editor : Eko S
