Karena itu lah, lanjut Daryono, gempa di Cianjur yang terjadi hari ini bersifat merusak.
Dia menyebut gempa dangkal dengan kekuatan magnitudo 4 hingga 5 bisa merusak secara signifikan. Kerusakan akibat gempa Cianjur pun mengakibatkan banyak korban gempa Cianjur berjatuhan.
Menurut data Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban warga meninggal dunia tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilaku, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 5.389 orang yang tersebar di beberapa titik.Sejumlah bangunan juga rusak, mulai dari rumah, pondok pesantren, gedung pemerintahan, sekolah, hingga RSUD Cianjur.
“Kalau kita lihat kerusakannya cukup masif, berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, dapat kami perkirakan masyarakat yang harus mengungsi cukup banyak sehingga kami akan siapkan logistik seperlunya, tenda-tenda, dan untuk aktifkan posko kami akan dorong anggaran dana siap pakai,” jelas Suharyanto.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan pusat gempa berlokasi di Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 kilometer.
Menurut BMKG, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Cimandiri.
Karakter gempa dangkal ini lah yang menurut BMKG membuat dampaknya begitu merusak.