JAMBI, Beritategas.com – Rektor UNJA Prof. Helmi mengatakan bahwa ‘Pendidikan agama yang moderat merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang toleran dan menghargai perbedaan”. Hal ini disampaikan Rektor saat membuka kegiatan Launching dan FGD bertajuk “Moderasi Beragama dan Bela Negara” di Ballroom Luminor Hotel Jambi pada Senin (16/12/2024).
Kegiatan yang digagas Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara (GMBBN) Universitas Jambi (UNJA) berlangsung sukses dalam menyelenggarakan acara Launching dan Forum Group Discussion (FGD).
Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Jambi serta sejumlah narasumber yang ahli di bidang agama, nasionalisme, dan kebangsaan.
Rektor UNJA, Prof. Helmi yang menjadi keynote speaker menekankan pentingnya peran moderasi beragama dalam membangun bangsa yang harmonis di tengah keberagaman. Rektor juga menjelaskan bahwa pendidikan agama yang moderat merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang toleran dan menghargai perbedaan.
“Sebagai warga negara yang beragama, kita harus mampu menyeimbangkan antara kecintaan terhadap agama dan semangat kebangsaan. Moderasi beragama tidak hanya menyangkut pemahaman yang inklusif terhadap ajaran agama, tetapi juga bagian dari bela negara untuk menciptakan perdamaian di tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Prof. Helmi.
Narasumber kegiatan ini, Dr. Fridiyanto, M.Pd.I., dari UIN STS Jambi, menjelaskan bahwa moderasi beragama memiliki peran strategis dalam mencegah radikalisme dan intoleransi di Indonesia. Menurutnya, pendidikan agama yang inklusif adalah langkah awal untuk memastikan bahwa generasi muda memiliki pemahaman yang seimbang antara keyakinan agama dan nilai-nilai kebangsaan.
“Bela negara tidak selalu dilakukan melalui tindakan fisik, tetapi juga melalui sikap menghargai keberagaman dan menjaga persatuan. Inilah yang harus diajarkan melalui pendidikan agama yang moderat,” jelas Dr. Fridiyanto.
Kegiatan ini berlangsung dengan suasana interaktif, di mana para dosen PAI UNJA aktif berdiskusi dan berbagi pandangan, beberapa pertanyaan yang muncul dalam diskusi mencakup implementasi nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, tantangan mengajarkan moderasi kepada mahasiswa, serta peran akademisi dalam menyebarluaskan wawasan kebangsaan.
Ketua GMBBN UNJA, Prof. Dr. Supian, S.Ag., M.Ag., menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin untuk memperkuat semangat moderasi beragama di lingkungan akademis dan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam upaya membangun kesadaran akan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan.
“Kegiatan ini bukan hanya sebagai sarana diskusi, tetapi juga langkah nyata untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dan bela negara di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas. Dengan demikian, kita dapat membangun generasi yang mampu menjaga kerukunan dan persatuan bangsa,” kata Prof. Supian.
Sebagai Universitas yang peduli terhadap isu-isu kebangsaan Universitas Jambi melalui GMBBN berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program-program yang mendukung harmoni di tengah keberagaman, demi terciptanya masyarakat yang damai dan bersatu.
Semoga acara yang dilaksanakan mampu memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dalam membangun kesadaran akan pentingnya moderasi beragama dan bela negara.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman