KENDAL, Beritategas.com – Harga komoditas kopi di pasaran melonjak luar biasa tinggi, yang sebelumnya hanya Rp25 ribu per kilo kini mencapai Rp75 ribu bahkan hingga Rp80 ribu per kilo.
Untuk melihat kebenaran ini, di Kabupaten Kendal terdapat tujuh kecamatan penghasil kopi, yaitu Kecamatan Limbangan, Boja, Singorojo, Patean, Sukorejo, Plantungan, dan Pageruyung.
Ada tiga jenis kopi yang dihasilkan oleh petani kopi Kendal: Robusta, Arabica, dan Excelsa/Liberica.
Khusus kopi Liberica/Excelsa, kopi ini menjadi andalan Kabupaten Kendal karena cita rasanya yang berbeda dibanding kopi sejenis dari daerah lain.
Di tujuh kecamatan tersebut, terdapat banyak kelompok tani penghasil kopi. Salah satu kelompok yang lebih maju dibanding yang lain adalah Kelompok Tani Gedong Kopi.
Kelompok Tani Gedong Kopi memiliki 16 anggota yang tersebar di beberapa dusun dengan luas lahan rata-rata 1 hektar per anggota. Ketua Kelompok Tani Gedong Kopi, Bapak Rame, sangat antusias dengan kenaikan harga kopi yang luar biasa tinggi ini.
“Kami bersama seluruh anggota Gedong Kopi sangat senang dengan peningkatan harga kopi lebih dari 300%,” kata Rame. Rabu (22/05/24).
Namun, dalam menghadapi fenomena ini, Rame juga mengungkapkan kekhawatirannya yang mendalam.
“Semoga ini tidak terjadi nantinya. Harga yang tinggi ini kan sekarang memang belum musim panen kopi. Jangan-jangan kalau musim panen raya harga jatuh lagi,” lanjut Rame.
Dalam kesempatan itu, Pembina Gedong Kopi yang sekaligus Sekretaris Desa Gedong, Moh. Mahfud, mengatakan, “Semoga harga ini akan terus bertahan dan tantangan kami adalah harus mampu mempertahankan kualitas hasil panen kopi dengan selalu petik merah untuk kopi Excelsa-nya.”
“Semoga dengan produktivitas petani kami yang belum maksimal, tetapi dengan harga yang tinggi ini, kesejahteraan petani anggota Gedong Kopi semakin meningkat,” lanjut Mahfud.
Pewarta : Pujiono
Editor : Firman