JAMBI, Beritategas.com – Harta yang dimiliki manusia adalah titipan dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Harta tersebut harus dikelola dengan penuh tanggung jawab dan digunakan sesuai ketentuan-Nya.
Ma’syiral muslimin yang berbahagia, dipenghujung bulan November, Jumat, (29/11/2024), kita dapat bersua kembali dengan Ustadz Sadam Husen, dengan judul kajian ”Harta Kita Hanya Titipan”.
Pertama-tama, marilah kita bersama sama meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dengan menjaga fitrah kita sebagai orang beriman yang selalu Istiqomah dalam keta’atan kepada Allah.
Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada Junjungan kita nabi besar Muhammad Salallahu alaihiwas salam semoga kita semua diberikan syafaatnya kelak. Aamiin Allahhumma Aamiin.
Para pembaca yang dirahmati Allah,
Apa apa yang telah kita kumpulkan dan kita simpan berupa harta benda dunia hanyalah titipan Allah semata.
Kita dilahirkan telanjang tanpa membawa sesuatu apapun, kita juga akan kembali kepada Allah tanpa membawa sesuatu apapun kecuali satu set kain kafan, harta yang kita kumpulkan,semuanya akan ditanya, jika halal cara mendapatkannya maka akan dihisab, tetapi seandainya haram cara mendapatkannya maka akan diadzab.
Rosulullah Salallahu alaihiwas salam bersabda:
Artinya:
“Dua kaki seorang hamba tidak akan bergerak (pada hari kiamat) sehingga dia ditanya tentang umurnya, kemana dihabiskan, tentang ilmunya apakah yang telah dilakukan dengan ilmunya, tentang hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan dan tentang tubuh badannya untuk apa digunakannya.” (HR at-Tirmizi)
Sungguh hisab harta ada dua katagori:
1. Dari mana didapatkan, (dengan cara dibolehkan atau dengan cara yang diharamkan)
2. Kemana dibelanjakan. (Jika dapatnya halal belanjanya halal maka terbebas dari beban harta yang kita simpan). Namun jika dapatnya halal belanjanya haram maka kita akan terkena dosa membelanjakan, lebih lebih dapatnya haram dibelanjakan ketempat yang haram juga).