SRAGEN, Beritategas.com – Orang buta adalah orang yang tidak bisa melihat, sebagaimana dalam Quran Surat Ghafir 40 Ayat 58 diterangkan tentang perbedaan orang buta dan orang bisa melihat. Muhammad Nuryanto, takmir Masjid Zulaikho Desa Tempel Rejo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen menyampaikan tafsir Surat Al-Ghafir Ayat 58, Sabtu (24/06/23).
Quran Surat Al-Ghafir 40 Ayat 58 yang artinya “Dan tidak sama, Orang yang buta dengan orang yang melihat dan tidak (sama) pula orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan orang-orang yang berbuat kejahatan. Hanya sedikit sekali yang kamu ambil pelajaran”.
“Perbedaan orang yang buta dan orang yang bisa melihat adalah jika orang buta berjalan dengan pelan, hati-hati, adanya cuman takut jatuh dan seterusnya. Namun ketika kita bisa melihat, rasa semuanya itu akan menjadi rasa tenang. Kesimpulannya adalah orang mukmin itu tenang, sedangkan hidup orang kafir itu selalu was-was dan penuh dengan ketakutan”, jelasnya.
Ketenangan akan didapatkan oleh seorang mukmin, sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Quran Surat Ar-Ra’d 13 Ayat 28.
“Allah SWT telah berfirman dalam Quran Surat ar-Ra’d yang artinya “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. Dari hal tersebut, sudahlah jelas bahwa ketentraman dan ketenangan bagi seorang mukmin adalah mengingat Allah SWT”, tambahnya.
Menjadikan sebuah introspeksi diri ketika seseorang belum merasakan ketenangan dan ketentraman. Sedikit sekali orang yang mengetahui tentang hakikat kehidupan yang sesungguhnya.
“Jika kita sudah merasa tenang, maka kita sudah menjadi mukmin yang sesungguhnya. Tetapi jika kita masih ada rasa ketakutan diri dalam kehidupan ini, maka bisa jadi mukmin kita belum sempurna. Ternyata sedikit sekali orang yang mikir berkait dengan hakikat kehidupan yang sesungguhnya ini. Tujuan manusia diciptakan di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Marilah berlomba-lomba dalam hal kebaikan, memakmurkan masjid, hadirilah majelis ilmu dan senantiasa beramal shalih agar kita menjadi orang-orang yang beruntung”, pungkasnya.
Pewarta : Widiyo Prakoso
Editor : Firman[