JAKARTA – Salah satu wujud nyata kepedulian Astra untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia adalah mengembangkan Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA) yang kini tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Desa Sejahtera Astra yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah, saat ini merupakan daerah penghasil minyak atsiri yang terbuat dari ekstrak berbagai macam tumbuhan yang dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan.
Dalam Workshop Lingkungan 2020 yang diadakan pada hari ini (10/11/2020), Astra mengajak peserta yang terdiri dari wartawan, blogger dan tim Corporate Communications Grup Astra untuk mengunjungi DSA Kendal, Jawa Tengah, secara virtual.
Peserta diajak untuk melihat proses pembuatan minyak atsiri bersama penggerak DSA Kendal Khafidz Nasrullah. Hadir juga penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 bidang lingkungan Rizki Hamdani untuk berbincang
mengenai kontribusinya sebagai penggagas kelompok santri tani milenial.
Peserta kemudian diajak mengenal lebih jauh tentang Prana Raksa Astra, yaitu Program
Konservasi Keanekaragaman Buah Langka Nusantara.
Desa Pengekspor Minyak Atsiri.
Sejak membina DSA di Kendal pada Juli 2019 hingga saat ini, Astra terus memotivasi dan membina masyarakat di sana untuk menanam serai (sereh) wangi, mengumpulkan daun cengkeh sekaligus mengolah bahan baku dari minyak atsiri atau dikenal juga sebagai essential oil.
Khafidz mengatakan dulu tembakau menjadi satu-satunya komoditas utama. Namun, karena prospek ke depan dianggap tidak terlalu baik, tembakau pun ditinggalkan.
Masyarakat mulai menanam sayuran dan buah, seperti cabai, kubis dan jambu biji. Lalu pemerintah meluncurkan program Desa Mandiri Energi sekitar tahun 2012.
“Masyarakat mendapat bibit jarak pagar untuk ditanam dengan harapan dapat diolah dan menghasilkan biodiesel, tapi belum memberikan hasil yang optimal,” ungkap Khafidz.
Hal itu membuatnya berinisiatif mencari tanaman alternatif untuk dibudidayakan bersama masyarakat. Pilihannya jatuh pada cengkeh dan sereh wangi. Tahun 2013, dengan motivasi untuk berkembang, Khafidz mengajak masyarakat untuk masuk ke sebuah bidang usaha baru, yakni minyak atsiri.
Minyak atsiri merupakan minyak olahan yang dihasilkan dari berbagai bagian tumbuhan
seperti akar, kulit, batang, daun, bunga dan biji.
Untuk minyak atsiri berbahan baku cengkeh, yang digunakan hanya daun yang berguguran atau layu. Daun cengkeh yang sudah jatuh ke tanah memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi ketimbang yang masih di pohon.
Melihat masyarakat bersemangat, Khafidz pun mendirikan CV Nares dan menggagas
sebuah label produk minyak atsiri, yakni Nares Essential Oil.
“A hundred percent pure and natural essential oil,” jelas Khafidz.
Awalnya, masyarakat menjual bahan mentah daun cengkeh kering dan daun sereh wangi
kepada CV Nares dan pengepul lain.
Lalu, muncul keinginan dari Khafidz agar nilai dari cengkeh dan sereh wangi yang mereka jual menjadi lebih tinggi. Masyarakat dan Khafidz akhirnya dipertemukan nasib dengan Astra.
Dukungan Astra untuk DSA Kendal
Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana, Astra hadir dengan memberikan dukungan berupa fasilitas mesin pengolahan bahan baku minyak atsiri, pendampingan, dan pembinaan kepada masyarakat melalui sebuah program bernama Desa Sejahtera Astra.
Payung usaha Khafidz, CV Nares, kemudian ditunjuk menjadi offtaker minyak atsiri yang
dihasilkan masyarakat DSA Kendal.
Astra memberikan edukasi mengenai cara memproduksi minyak atsiri, mulai dari metode pengeringan bahan baku, pengetahuan soal bahan baku seperti apa yang siap diolah melalui mesin penyulingan, hingga tentang cara pengolahannya.
Tak berhenti di situ, Astra juga memberikan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan non-teknis (soft skill) kepada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada minyak atsiri.
Mulai dari pelatihan pembuatan laporan keuangan, pelatihan membuat foto produk,
manajemen UMKM, desain produk dan pengemasan, hingga promosi produk, dan lainnya.
Alhasil, kini produk minyak atsiri yang dihasilkan oleh produsen-produsen di DSA Kendal sudah mengikuti standar pengolahan industri.
“Dulu suami saya jarang pulang ke rumah karena harus bekerja sebagai buruh bangunan yang pendapatannya tidak seberapa. Sekarang setelah ikut bekerja mengolah minyak atsiri, setiap hari bisa pulang ke rumah, dekat dengan keluarga, dan tentunya pendapatan jauh meningkat tiga sampai empat kali lipat,” ujar Suyanti, warga Desa Ngargosari, Kabupaten Kendal, yang merasakan dampak positif dari pelatihan dan pendampingan dari Astra.
Kini, produksi minyak atsiri dari DSA Kendal sudah diekspor ke berbagai negara seperti
Jerman, Prancis dan Spanyol. Dengan adanya pembinaan oleh Astra, masyarakat memiliki harapan terhadap pertanian desanya masing-masing.
Masyarakat percaya bahwa ada peluang lebih besar di sektor pertanian, terutama pengolahan minyak atsiri ini. Semangat warga DSA Kendal sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa.
Sekilas Tentang Astra:
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc.
Pada tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang
dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII.
Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, 4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan 7) Properti.
Kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 236 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung oleh 190.087 karyawan, berdasarkan data September 2020.
Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.
Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang dalam aspek komersial
bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui 9 yayasan yang dibinanya, juga melalui beragam program tanggung jawab sosial berkelanjutan Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau dan Astra Untuk Indonesia Kreatif.
Astra menginisiasi program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang tahun ini memasuki tahun kesebelas dan telah mengapresiasi 397 anak muda, yang terdiri dari 70 penerima tingkat nasional dan 327 penerima tingkat provinsi di lima bidang, yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi.
Beberapa penerima apresiasi tersebut telah dikolaborasikan oleh Astra dengan 116 Kampung Berseri Astra dan 753 Desa Sejahtera Astra di 34 provinsi di seluruh Indonesia. (ril)
Editor : Firman