KENDAL, Beritategas.com – Ditemukan sesosok laki-laki dalam kondisi meninggal dunia di sebuah gubuk di tengah Hutan Jati Perhutani, pagi ini. Jenazah ini ditemukan bersama KTP dan handphone di samping kepalanya. Identitas korban adalah Suromulyo, beralamat di Sojomerto RT 003 RW 004 Sojomerto kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. Lokasi perhutani tempat ditemukannya jenazah ini berada dalam wilayah KPH Kalibodri, Kendal, tepatnya di Dusun Manggung, Desa Sidodadi, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Sabtu (09/03/2024)
Jumari, warga Manggung yang juga penggarap lahan perhutani tempat ditemukannya jenazah, menjelaskan bahwa dia menemukan jenazah itu pertama kali.
“Saya sampai di lahan garapan saya sekitar jam 7 pagi, saya menuju gubuk mau menaruh bawaan saya, biar bawaan saya tidak kehujanan karena memang disini hujan dari kemarin sore tidak berhenti sampai sekarang masih hujan rintik rintik. Saya lihat ada orang tidur. Saya pikir masih tidur pulas. Saya panggil-panggil tidak menyahut. Saya takut, trus saya lari ke kampung lapor Pak RT dan Pak Kadus,” ujarnya.
Kadus Manggung yang juga ditemui di lokasi kejadian menjelaskan, “Pada waktu Kang Jumari pulang dari hutan, dia lapor ke saya saat saya sedang mengadakan pertemuan PKK dusun saya. Setelah Kang Jumari melaporkan ditemukannya orang tertidur di hutan garapannya dan ada indikasi meninggal, kemudian pertemuan saya bubarkan dan saya langsung menuju ke lokasi. Saya dapat kabar sekitar pukul 7.30 WIB.”
Ahendi, ponakan jenazah yang datang ke lokasi, menceritakan bahwa Suromulyo pergi dari rumah sejak kemarin pagi dan sudah terbiasa pergi begitu saja tanpa pamit kepada anaknya mau pergi kemana. “Jadi, kami keluarga terkejut manakala tadi dihubungi bahwa Pak Suromulyo sudah meninggal di tengah hutan. Pak Suro tinggal dengan putranya karena istrinya sudah lama meninggal dan tidak menikah lagi,” jelasnya.
Dalam keterangan Kapolsek Patean yang diwakili oleh bagian SPKP Polsek Patean, Aiptu Afif, mengatakan bahwa “Dokter puskesmas Patean yang datang ke lokasi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dan luka di tubuh jenazah, dan pihak keluarga menerima hal ini, sehingga jenazah langsung dibawa pulang ke rumah.”
Pewarta : Pujiono
Editor : Firman