JAMBI, Beritategas.com – Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Fakultas Hukum Universitas Jambi (FH UNJA) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Soft Diplomacy Kaum Muda Indonesia” bertempat di ruang senat Rektorat UNJA pada Jumat, (21/02/2025) lalu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum UNJA, Dr. A. Zarkasih, S.H., M.Hum., Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Rio Yusri Maulana, S.IP., M.I.Pol., Ph.D., serta moderator, Zakly Hanafi Ahmad, S.I.P., M.Sos. Selain itu, turut hadir para dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan FISIP UNJA.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum UNJA, Dr. A. Zarkasih, S.H., M.Hum. secara resmi membuka kuliah umum ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana untuk menambah ilmu dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sosial dan masyarakat.
“Kuliah umum ini memang sepatutnya sering kita lakukan karena merupakan sarana penting untuk menambah ilmu pengetahuan bagi semua. Harapannya, ilmu yang didapat di jurusan dapat lebih banyak diterapkan dalam kehidupan sosial dan masyarakat,” ujar Dr. Zarkasih.
Kuliah umum ini menghadirkan narasumber R. Saddam Al-Jihad, Ketua Umum HMI Pusat UI periode 2018–2020. Dr. A. Zarkasih, S.H., M.Hum. mengapresiasi rekam jejak beliau dan berharap mahasiswa dapat belajar dari pengalaman serta peran HMI dalam pembangunan bangsa.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan kuliah umum ini sebagai bekal dalam berorganisasi dan bermasyarakat.
Ketua Umum HMI Pusat UI periode 2018–2020 R. Saddam Al-Jihad membahas tentang pentingnya networking, sikap dan keberanian dalam melaksanakan soft diplomacy.
“Networking akan mengajarkan kita soal attitude karena setiap orang saling bertemu dan saling membaca karakter. Psikologi itu ada dua, yaitu psikologi dalam komunikasi personal dan psikologi bahasa,” ujar Saddam.
Ia juga mengatakan dalam konsep soft diplomacy, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu psikologi yang diawali dengan keberanian, attitude, dan jaringan yang luas menurutnya soft diplomacy untuk kaum muda harus dimulai dengan keberanian dan motivasi diri.
“Jangan hanya memotivasi orang lain, tetapi kita juga harus mampu memotivasi diri sendiri. Soft diplomacy bermodal utama bravery, kemudian networking, lalu psikologi,” tambahnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara narasumber dan peserta, yang disambut dengan antusiasme tinggi dari mahasiswa dalam menggali lebih jauh topik yang dibahas. Kuliah umum ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi seluruh peserta untuk terus mengembangkan diri dalam kajian ilmu sosial dan politik.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman