Kamu Pilih Yang Mana, Kebahagiaan Semu Atau Hakiki ?

Religius

SRAGEN, Beritategas.com – Ingin mendapatkan kehidupan yang baik (enak), ilmu adalah sebab mendapat kehidupan yang baik. Ustadz Muhammad Nuryanto menggolongkan Kebahagian itu ada 2, yaitu Kebahagian yang Semu dan Kebahagian Hakiki, Jumat (11/08/23).

Ustadz Muhammad Nuryanto menjelaskan bahwa kebahagiaan itu dibagi menjadi 2, yaitu kebahagiaan yang Semu dan kebahagiaan yang Hakiki. Dasarnya dari Quran Surat Al-Hadid 57: Ayat 20 dan Quran Surat Al-Hadid 57: Ayat 21.

“Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman pada QS. Al-Hadid 57: Ayat 20 yang artinya “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu”. Dari ayat tersebut disimpulkan bahwa kebahagian dunia itu menipu, sebab seluruh kebahagian dunia itu berakhir dengan kesedihan. Contohnya Anak, Istri, Harta, Jabatan adalah kebahagian yang akan hilang, karena semua itu akan kita tinggalkan”, jelasnya.

Ditambahkan oleh Ustadz Muhammad Nuryanto bahwa manusia hidup haruslah mencari kebahagiaan yang hakiki. Kebahagiaan yang nyata dan bukan kebahagiaan yang semu.

“Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Hadid 57: Ayat 21 yang artinya “Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” Carilah kehidupan dunia sakmadyo saja dan carilah kebahagiaan akhirat dengan sungguh-sungguh. Untuk mendapatkan kebahagian dunia orang rela mengeluarkan uang, waktu bahkan nyawa. Maka, kita pun harus berikhtiar yang lebih untuk akhirat. Kematian itu adalah satu alias pasti. Tetapi mati dalam keadaan seperti apa kita bisa merencanakan”, tambahnya.

Ustadz Muhammad Nuryanto memberikan uraian bahwa menurut ulama, terdapat 3 saat mempersiapkan kematian. Kematian akan datang menjemput nyawa manusia sesuai kebiasaan yang mereka lakukan.

“Para Ulama menyampaikan bahwa seseorang dibagi menjadi 3 saat mempersiapkan kematiannya, yaitu mulia, biasa atau hina. Seseorang akan dimatikan dalam keadaan kebiasaan yang mereka lakukan. Mari kita siapkan kematian yang membahagikan kehidupan dunia dan akhirat kita”, pungkasnya.

Pewarta : Widiyo Prakoso
Editor : Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.