PALEMBANG, Beritategas.com – Dari banyak hikmah Ibadah puasa ramadan selain meningkatkan Ketaqwaan, puasa Ramadan dapat melatih insan-insan yang sabar serta sifat ketaqwaan (merasa diawasi) terhadap Allah Ta’ala karena seseorang rela menahan lapar, haus, dan hal-hal yang membatalkannya demi mengharap pahala dan ridho Allah SWT.
Hal itu dikatakan Karo SDM Polda Sumsel Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo, SIK,MSi., saat ditemui Wartawan usai melaksanakan Sholat tarawih malam kedelapan Ramadhan di Masjid Al-aman Komplek Pakri Jalan Jenderal Bambang Utoyo, Palembang, Senin (18/3/2024) malam.
Alumni Akpol 96 ini merujuk pada perintah melaksanakan puasa Ramadan yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al-Baqarah: 183).
Hadir juga dalam kegiatan sholat tarawih tersebut diantaranya Dirlantas Kombes Pol M Pratama Adhyasastra, SIK, Msi, Kombes Pol Gandung D Wardoyo, AKBP Takdir, SH, Kompol Mamad Dana Prawira, SIK beserta PJU yang berkesempatan hadir dan para jamaah tarawih lainnya Sholat tarawih begitu semarak terasa yang dilaksanakan delapan rakaat dan sholat witir tiga rakaat
Sudrajad menambahkan Puasa Ramadhan juga melatih Diri untuk Disiplin Waktu
Di bulan Ramadan, umat muslim bangun pada dini hari untuk makan sahur agar kuat menjalani puasa pada siang harinya. Usai sahur, terkadang dilanjutkan dengan menunaikan sholat malam hingga sholat Subuh.
Sementara di malam hari, umat muslim berbuka puasa kemudian menunaikan sholat tarawih dan melaksanakan amalan lain seperti membaca Al-Qur’an atau beriktikaf.
“Hal tersebut dilakukan selama sebulan penuh sehingga tentu umat muslim dapat melatih diri untuk disiplin waktu,” tutupnya.
Sementara itu dalam Tausiyah sekaligus imam sholat tarawih ustad Ibnu Rozali, MPdi mengatakan Rasulullah Muhammad SAW sangat menekankan kepada umatnya untuk bersabar pada saat berpuasa dengan tidak boleh berkata kotor dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan ibadahnya. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
وإذا كانَ يَوْمُ ضَوْم أَحدكم فلا يرفتُ وَلا يَصْحَبُ فَإِنْ سَابُهُ أَحَدٌ أو قائلهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).
Lanjut ustad Ibnu Selain itu dapat mengekang Syahwat diantara banyak keutamaan disyariatkannya puasa yaitu dapat menahan dan mengekang syahwat sebab orang yang berpuasa dilarang menuruti nafsu syahwatnya. Hal ini turut didasarkan pada sebuah hadits, bahwa Nabi SAW bersabda:
يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فَإِنَّهُ أَعْضُ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ الفرج ومن لم يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصُّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وجَاءَ
Artinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang memiliki kemampuan, maka menikahlah. Karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu adalah tameng baginya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kemudian melemahkan godaan Setan ketika puasa, godaan setan akan melemah sebab pembuluh darah kita saat puasa akan mengecil. Menyempitnya pembuluh darah manusia akan menyempitkan pergerakan setan yang berjalan di dalam aliran darah manusia, sebagaimana dikatakan dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ
Artinya: Sesungguhnya setan berjalan dalam diri manusia melalui aliran darah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Pewarta: Sadiman
Editor : Firman