JAKARTA – TNI AU melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menabur 2,4 ton garam di atas wilayah Selat Sunda, Ujung Kulon dan Lampung Timur, untuk memodifikasi cuaca agar hujan tak turun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Senin (22/2/2021) lalu.
Dalam proses penyemaian awan melalui operasi TMC itu, TNI AU mengerahkan pesawat CN-295 A-2901 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma , yang diterbangkan Kapten Pnb Riyo dan Kapten Pnb Iskandar.
“Pada ketinggian 10.000 sampai dengan 12.000 feet, pesawat CN-295 menabur 2,4 ton garam di awan yang berpotensi mengakibatkan hujan di kawasan Selat Sunda, Ujung Kulon dan Lampung Timur sehingga hujan tidak masuk ke daerah Jabodetabek,” ujar Kadispenau Marsma Indan Gilang.
Kegiatan modifikasi cuaca ini dilakukan TNI AU bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang selama tiga hari bekerja keras agar hujan tak turun di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, dengan memindahkan jatuhnya hujan dipindah ke wilayah perairan.
“Dengan TMC ini, hujan yang kemungkinan jatuhnya di Jakarta, kami semai di daerah lautan, sehingga jatuhnya di laut. Pertumbuhan awannya kami modifikasi ditempat yang kami inginkan jatuh hujan,” kata Indan yang juga Pati termuda di TNI AU itu.
“Makanya beberapa hari ini, setelah hujan deras hari Sabtu (20/2/2021),, tidak ada hujan. Ini kegiatan bersama BPPT, teknologinya di BPPT,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Minggu (21/2) pagi, sebanyak 800 kg garam telah ditebar TNI AU dengan menggunakan pesawat Casa C-212 TNI AU di tempat yang sama.
“Kita (TNI AU) juga mengerahkan pesawat CN-295 sebagai armada pesawat tambahan untuk memodifikasi cuaca ini,” pungkasnya.(**)
Editor : Firman