Kisah Nurul Anak Marbut Masjid, Lolos SNBP Kedokteran UNJA

JAMBI, Beritategas.com – Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi saat ini dapat dirasakan oleh berbagai kalangan, termasuk oleh mahasiswa yang mempunyai keterbatasan dari sisi ekonomi. Asalkan berprestasi dan punya motivasi yang kuat, maka kata ‘mustahil’ akan berubah menjadi kenyataan.

Kisah ini terekam dalam perjalanan tim visitasi KIP-K (Kartu Indonesia Pintar – Kuliah) Universitas Jambi (UNJA) di Kabupaten Sarolangun. Tim menemui salah satu mahasiswa baru UNJA calon penerima KIP-K.

Bacaan Lainnya

Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pada Selasa (26/03/2024) mengumumkan peserta yang dinyatakan lulus jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2024. Jumlah peserta yang dinyatakan lulus di Universitas Jambi (UNJA) sebanyak 1.795 orang dari 15.132 pendaftar.

Alhamdulillah salah satunya terpampang nama Nurul Mukminin. Nurul Mukminin, seorang gadis berusia 18 tahun, lolos melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Program studi yang dipilihnya pun merupakan salah satu dari 10 program studi favorit di UNJA, yaitu Prodi Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).

“SNBP di Kedokteran UNJA memang pilihan pertama saya. Ketika saya lolos SNBP di Kedokteran UNJA, saya tentu sangat senang dan sangat bersyukur karena saya diberi kemudahan rezeki yang besar bisa lulus jalur SNBP, yang merupakan impian saya untuk bisa masuk kedokteran”.

”Saya awalnya sedikit tidak menyangka bahwa saya lolos di kedokteran UNJA karena banyaknya orang yang mematahkan semangat saat masa-masa tunggu pengumuman SNBP, dan banyak yang bilang saya berasal dari pelosok dan bukan dari SMA favorit,” ujar Nurul, pekan lalu.

Nurul merupakan anak dari seorang marbut masjid (orang yang menjaga dan mengurus masjid). Kedua orang tua Nurul merasa bangga atas capaian yang diraih anaknya.
“Saya sangat senang dengan pencapaian saya, saya tidak pernah minder malahan saya bangga saya hanya seorang anak marbut tetapi saya bisa masuk Kedokteran karena prestasi saya”.

“Ketika orang tua saya mengetahui saya lolos jalur SNBP, mereka sangat bangga terhadap saya. Mereka bangga saya bisa masuk Prodi Kedokteran tanpa uang pangkal karena memang mereka tidak mampu jika ada uang pangkal atau uang masuk. Orang tua saya juga tidak menyangka karena dari banyaknya pesaing dari SMA ternama di Indonesia, saya bisa lolos murni karena nilai saya. Mereka selalu berdoa semoga ini suatu keberkahan hidup saya agar bisa hidup lebih baik dari mereka,” lanjutnya.

Sewaktu SMA, Nurul mengaku selalu mendapatkan juara kelas secara bertahap dengan nilai yang selalu naik. Ia pernah juara umum 1 saat kelas XII. Nurul pun aktif dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) selama 2 tahun dan pernah menjadi sekretaris di organisasi tersebut.

Selain itu, Nurul pernah mendapatkan juara 2 saat Lomba Debat Bahasa Indonesia se-Kabupaten Sarolangun, dan juara 2 Olimpiade Sains Nasional Bidang Biologi tingkat kabupaten dan provinsi.
Nurul bercerita bahwa menjadi dokter merupakan cita-citanya sejak SD. Walau sempat ia kubur impiannya itu saat kelas 2 SMA, semangatnya kembali hidup setelah pengumuman SNBP.

“Saat saya masih SD, saya sudah menginginkan menjadi dokter. Namun, saat kelas 2 SMA, saya pernah patahkan harapan menjadi dokter saat tahu biaya masuk Kedokteran itu tidak bisa saya gapai. Tetapi setelah saya mengetahui bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, keinginan dan cita-cita menjadi dokter saya hidupkan kembali, karena saya merasa bisa ikut seleksi tersebut,” tuturnya.

Ia pun berpesan kepada teman-teman calon mahasiswa lainnya yang mungkin kondisi ekonominya serupa dengannya atau mungkin di bawahnya agar tetap semangat menggapi cita-cita.

“Pokoknya jangan malu untuk bercita-cita setinggi apapun itu. Tidak ada yang mustahil jika kita selalu berusaha untuk menggapai cita-cita itu. Jangan mudah patah semangat hanya karena dipatahkan oleh orang yang ekonominya memang di atas kita. Jangan malu dengan keadaan kita, justru berbanggalah kita dengan ekonomi yang di bawah bisa masuk melalui prestasi kita. Selalu ingat kedua orang tua kita yang menginginkan kehidupan kita lebih baik daripada kehidupan mereka,” pungkas Nurul.

Kunjungi : www.unja.ac.id.

Pewarta : A.Erolflin
Editor : Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.