JAMBI, Beritategas.com – Sepuluh mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi (FST UNJA), melakukan ekspedisi penelitian ke Hutan Adat Depati Karo Jayo Tuo di Desa Rantau Kermas, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi. Wilayah ini merupakan bagian dari Geopark Merangin yang dikenal dengan kekayaan alam dan keanekaragaman hayatinya.
Ekspedisi menjelajah Hutan Adat Depati Karo Jayo Tuo oleh Ikhsan Nurdin Koto, Haris Budi Santoso, Rizky Desrian Syah, Shinta Maharani, Nur Apriani, Jumiatun Nazila, Hana Wulandari, Ade Lestari, Icu Marini, dan Rina Aulia dilakukan pada tanggal 19 Juli hingga 3 Agustus 2024 lalu.
Mereka didampingi oleh dosen pembimbing dari Program Studi Biologi FST UNJA, yaitu Ir. Bambang Hariyadi, M.Si., Ph.D., Mahya Ihsan, S.Si., M.Si., Anggit Prima Nugraha, S.Si., M.Sc., CIIQA, Dawam Suprayogi, S.Pd., M.Sc., Uni Baroroh Husnudin, S.Si., M.Sc., Hasnaul Maritsa, S.Si., M.Sc., dan Winda Dwi Kartika, S.Si., M.Sc.
Ekspedisi yang mengusung misi ilmiah ini, mencakup berbagai bidang kajian biologi, seperti ekologi, botani, dan etnobiologi. Tim ekspedisi melakukan penelitian mendalam tentang keanekaragaman hayati, termasuk studi mengenai reptil, amfibi, kupu-kupu, semut, rotan, dan paku-pakuan (Pteridophyta).
Mereka memfokuskan penelitian pada aspek keanekaragaman, distribusi, dan hubungan kekerabatan spesies yang ada di kawasan Hutan Adat Depati Karo Jayo Tuo, serta mengumpulkan data etnobiologi melalui wawancara langsung dengan masyarakat lokal, tutur Ikhsan Nurdin Koto salah seorang anggota ekspedisi di Mendalo Selasa (17/09/2024).
Kedatangan tim ekspedisi ini disambut baik oleh Agustami, Ketua Kelompok Pengelola Hutan Adat (KPHA), yang tidak hanya memberikan izin penelitian, tetapi juga aktif membantu dalam proses pengambilan data di lapangan.
“Dukungan serupa juga datang dari tokoh masyarakat dan warga Desa Rantau Kermas, yang memberikan bantuan logistik dan informasi terkait kearifan lokal, praktik tradisional, serta pengetahuan mereka mengenai flora dan fauna setempat. Selama ekspedisi, tim tinggal di rumah salah satu warga, Rori, yang turut memberikan pengalaman langsung tentang kehidupan sehari-hari masyarakat desa,” ujarnya.
Bambang Hariyadi dosen pembimbing Program Studi Biologi FST UNJA mengungkapkan, tim juga berupaya menggali informasi mengenai interaksi antara manusia dan lingkungannya di Desa Rantau Kermas, terutama terkait pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dengan mengangkat topik seperti keanekaragaman hayati dan etnobiologi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian Hutan Adat Depati Karo Jayo Tuo sebagai bagian penting dari GEOPARK Merangin, serta menambah data ilmiah terkait flora dan fauna lokal yang belum banyak terungkap.
“Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya pemahaman tentang kekayaan hayati kawasan ini serta mempromosikan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem yang unik. Selain itu, data etnobiologi yang dikumpulkan dapat menjadi dasar pengembangan strategi konservasi berbasis masyarakat yang menghargai dan mengintegrasikan kearifan lokal. Tim berharap hasil penelitian ini akan menjadi referensi penting bagi upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan kawasan Geopark Merangin di masa mendatang,” ujar Bambang.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta : A.Erolflin
Editor : Firman