PURWAKARTA, Beritategas.com – Perhelatan Pilkada sudah memasuki masa penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala daerah. Dalam hal ini DPP parpol menjadi eksekutor sehingga para bacakada berupaya sebisa mungkin untuk menembusnya dengan harapan mendapatkan rekomendasi dukungan dan diusung sebagai peserta kontestasi.
Lalu bagaimana dengan partai nonparlemen?
Terkait hal ini Wahyu Hidayat, ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Purwakarta sekaligus Presidium Aliansi Nonparlemen menjelaskan bahwa di fase pra rekom ini partai nonparlemen pun menempuh mekanisme serupa. Komunikasi politik mulai dibangun baik dengan para Bacalon maupun partai politik lain sekalipun berbeda-beda penerimaannya.
Dalam perhitungan sekiranya gugatan Partai Buruh dan Gelora dimenangkan MK, berdasarkan prosentase minimal 25% jumlah suara sah, partai nonparlemen di kabupaten Purwakarta dapat mengusung bacakada ketika terjadi koalisi dengan minimal 9 kursi bentukan PAN+Demokrat+PKB atau PKS.
Selain dengan itu maka partai atau koalisi partai sudah 10 kursi atau lebih dan dapat mengusung bacakada, lalu menempatkan partai nonparlemen sebagai pelengkap atau pendukung saja.
“Kita tentu mengapresiasi para bacakada yang serius dan bersungguh-sungguh menempuh upaya untuk dapat berkontestasi di pilkada serentak 2024. Mereka putra-putri terbaik yang siap berbuat yang terbaik untuk Purwakarta. Namun harus diakui, presidium Aliansi nonparlemen jatuh hati kepada sosok ajengan filantropis dengan kedermawannya yang di luar nalar. Sudah teramat banyak yang beliau lakukan untuk Purwakarta melalui elemen-elemen jaringannya yang tersebar di seantero kabupaten Purwakarta tanpa melibatkan APBD/APBN. Bantuan pembangunan sarana ibadah, madrasah-madrasah, bantuan untuk para guru ngaji, pesantren-pesantren, santunan bulanan ribuan anak Yatim dan sebagainya. Namun apa yang sudah beliau lakukan kurang terekspos. Terbukti lembaga survey memotretnya dengan raihan elektabilitas di luar nalar, hanya 0,0%. Atas dasar kesamaan visi dan semangat juang serta penerimaan beliau yang justeru memberikan partai nonparlemen ruang istimewa di hatinya maka di fase pra rekomendasi ini presidium memutuskan untuk berkolaborasi dalam upaya menaikkan popularitas, akseptabilitas serta elektabilitas H. Budi Hermawan.” kata Wahyu. Sabtu (8/6/2024).
Wahyu menginformasikan bahwa partai nonparlemen berkolaborasi dalam giat elemen Rekan Budi Hermawan (RBH) yang mengadakan roadshow ke seluruh kecamatan yang ada di Purwakarta pada pada setiap minggunya di tiap hari Sabtu, Minggu, Senin dan Kamis mulai dari tanggal 8 Juni hingga 6 Juli 2024.
Kegiatan roadshow H. Budi Hermawan pada tiap titik-titik lokasi tersebut berlangsung dari pagi hingga sore hari yang berisi ragam kegiatan yakni:
1. Senam pagi aerobik
2. Tebus murah minyak goreng (1000 kupon)
3. Mancing berhadiah (Uang tunai, kipas dan sarung)
4. Gubyak Empang berhadiah (Uang tunai, kipas dan sarung)
5. Hiburan organ tunggal
6. Santunan Anak Yatim
7. Doorprize berupa sepeda listrik.
“Luar biasa, the power of sedekah. Itu baru satu elemen yakni RBH. Belum lagi dengan elemen lain. Kalau musim kampanye tentu akan lebih masif dan sporadis lagi. Anehnya, H Budi Hermawan hanya berkomentar bahwa Alhamdulillah yang penting bisa bermanfaat.” ujar Wahyu.
Kiranya apa yang dilakukan Aliansi Nonparlemen Purwakarta ini menjadi bagian dari langkah kongkrit kolaborasi untuk mengorbitkan H. Budi Hermawan, salah satu “aset” terbaik Purwakarta sehingga juga menjadi perhatian dan membuat jatuh hati masyarakat, pimpinan partai politik maupun para bakal calon kepala daerah potensial lainnya.
“Pilkada 2018 mengajarkan kita bagaimana SK rekomendasi membuat pasangan bakal calon harus gagal menjadi peserta kontestasi. Kita saksikan bagaimana di fase pra rekomendasi kali inipun kita dapati ketika pagi Partai A menugaskan si W dengan surat rekomendasi tapi di siang hari juga memberikan rekomendasi untuk si X. Sementar si Y dan si Z saling klaim dukungan partai-partai tertentu. Semua dukungan atau upaya mengusung di fase ini masih bersifat semu dan kadang membuat kita jengah mengamatinya. Tapi inilah dunia politik kita. Karenanya sekalipun mekanisme internal masing-masing partai tetap dijalankan maka langkah kongkrit kita tunjukkan untuk berkolaborasi pada sebuah upaya pembuktian semangat juang dengan segala kesungguhan dan pengorbanannya demi Purwakarta ke depan serta adanya kemanfaatan yang langsung dirasakan masyarakat.” ucap Wahyu.
Sedari kecil Wahyu mengingatkan bahwa alam bawah sadar kita sudah diakrabkan dengan nama Budi. Ini bapak Budi, Ini Ibu Budi, Ini Kakak Budi, Ini Adik Budi. Dan Inilah Budi…Ya! H.Budi Hermawan, Presiden RBH. Sosok ajengan filantropis yang coba dikolaborasikan dan diorbitkan pula oleh Aliansi nonparlemen Purwakarta.
Publik tentu akan melihat apakah sosok H.Budi Hermawan ini di Juli-Agustus nanti terpotret dengan nilai baik pada lembaga-lembaga survey atau tidak sehingga akan mewarnai pula fase paska rekomendasi setelah 29 Agustus 2024 nanti.
Pewarta : Trisna M
Editor : Firman