Memperkuat Kesetaraan Gender: Peran Perempuan dan Generasi Muda dalam Politik

YOGYAKARTA, Beritategas.com – Dalam sebuah diskusi yang hangat dan penuh antusiasme di Café Soeltan, Yogyakarta, IKPM Empat Lawang Yogyakarta bekerja sama dengan IKPM Provinsi Bengkulu menggelar acara bertajuk “Memperkuat Kesetaraan Gender: Peran Perempuan dan Generasi Muda dalam Politik.” Diskusi ini menyoroti pentingnya peran generasi muda dan perempuan dalam dunia politik sebagai agen perubahan. Jumat (26/7).

Alya Putri Humaira, salah satu pembicara utama, menekankan urgensi bagi generasi muda untuk mulai belajar menjadi pemimpin dan melek politik, mengingat mereka akan menjadi pemimpin 10-15 tahun mendatang.

Bacaan Lainnya

Alya menyampaikan bahwa representasi perempuan dalam politik masih sangat minim. Perempuan yang berkarir di bidang politik sering kali menghadapi berbagai hambatan, termasuk latar belakang sosial budaya, budaya patriarki, perbedaan gender, dan diskriminasi.

“Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam proses pemilihan,” kata Alya.

“Saya sering berdiskusi dengan anggota DPRD Kabupaten Empat Lawang, yang menyampaikan bahwa tidak ada perbedaan dominan antara laki-laki dan perempuan dalam politik. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama, termasuk hak untuk memilih dan dipilih,” imbuhnya.

Alya juga menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik untuk memastikan kesetaraan gender.

“Ada regulasi yang mengharuskan setiap partai politik memiliki setidaknya 30% kandidat perempuan dalam pemilihan DPR, DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga RI. Namun, perempuan hanya diberi akses pencalonan, sementara kursi tetap ditentukan melalui proses pemilihan berdasarkan hasil KPU,” jelasnya.

Diskriminasi dan budaya patriarki masih menjadi hambatan utama dalam partisipasi perempuan di politik. Alya menjelaskan bahwa stigma yang menganggap perempuan sebagai makhluk lemah dan di bawah laki-laki sering kali menghalangi perempuan untuk terjun ke dunia politik.

“Stigma ini menyebabkan perempuan merasa tabu terhadap politik dan pesimis tentang peluang mereka untuk menang. Laki-laki pun sering merasa gengsi dipimpin oleh perempuan,” tambah Alya.

Dalam diskusi ini, Alya bersama Kharisma Dwi Saputra, caleg terpilih DPRD Kota Bengkulu, mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam mensukseskan Pilkada 2024 mendatang.

“Peran anak muda sangat penting untuk keberlangsungan pilkada. Data pemilu sebelumnya menunjukkan bahwa 56% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) berasal dari anak muda. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh suara mereka,” ujar Kharisma.

Diskusi ini tidak hanya memberikan wawasan tentang pentingnya kesetaraan gender dalam politik, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi. Dengan peran aktif generasi muda dan perempuan, diharapkan tercipta politik yang lebih inklusif dan setara di masa depan.

Pewarta : Thomas A
Editor : Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.