Meneladani Sifat Rasulullah SAW Dalam Memperkuat Keluarga dan Masyarakat

JAMBI, Beritategas.com – Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya, ini merupakan tanggal kelahiran Rasulullah SAW di Kota Mekah.

Meski diperingati setiap tahunnya, masih banyak orang-orang yang belum mengetahui makna dari pelaksanaan Maulid Nabi itu sendiri.

Bacaan Lainnya

Maulid Nabi menjadi momentum yang sangat berharga bagi seluruh umat Islam. Perayaan ini menjadi ajang untuk mengenang jasa-jasa serta ajaran-ajaran yang telah diwariskan oleh beliau untuk kemaslahatan umat. Melalui perayaan ini, seluruh umat Islam diingatkan untuk menjadikan teladan beliau sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia sebagai bekal hidup di akhirat.

Jamaah Masjid Baitul Makmur, Perumahan Villa Karya Mandiri, Mendalo Darat Jambi Luar Kota Sabtu, 21 September 2024 malam mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan tema “Menerapkan Teladan Rasulullah SAW dalam Memperkuat Keluarga dan Masyarakat” bersama ustadz Wasril Tanjung.

Muhammad lahir pada tahun 570 M. di Mekah, nama ayahnya adalah Abdullah dan nama ibunya adalah Aminah. Ayah Muhammad meninggal saat Muhammad berusia 6 bulan dalam kandungan ibunya dan ibunya meninggal saat Muhammad berusia 6 tahun.

Setelah yatim piatu, Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib hingga berusia 8 tahun, setelah itu Muhammad diasuh oleh pamannya Abu Thalib selama hampir 40 tahun dan menerima wahyu pertamanya dari Allah.

Ustadz Wasril Tanjung dalam uraiannya menyampaikan bahwa makna dari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni ”Mengingat Perjuangan Nabi Muhammad, dan bermakna Rasa Syukur”.

Dahulu, Rasulullah melakukan syiar Islam melalui dua fase yang berbeda. Fase pertama, melakukan syiar secara sembunyi-sembunyi, melaksanakan salat bersama para pengikut dan sahabatnya dengan cara sembunyi-sembunyi, yang berlangsung selama 3 tahun pertama di masa kenabian.

Nabi Muhammad melakukan dakwah kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu, seperti keluarga, dan para sahabat.

Setelah itu, turunlah wahyu surat Al-Mudatsir ayat 1-7 untuk melakukan syiar Islam secara terang-terangan. Muhammad mulai berkhotbah di depan umum, melakukan syiar secara terbuka menyatakan keesaan Allah, menjadi penganut agama Islam sebagai agama yang benar, dan menolak semua tuhan selain Allah.

Desakan dari kaum Quraisy semakin kencang. Kaum Quraisy tidak segan untuk menuduh bahwa apa yang dilakukan Nabi Muhammad adalah sebuah kebohongan.
Namun Nabi Muhammad tidak menyerah begitu saja, dengan dukungan dari para sahabat dan kerabat terdekat, Rasulullah menjadi tangguh dan strategis dalam melakukan perjuangannya.

Bahkan para sahabat dan kerabat pendukung Rasulullah, dijamin Allah masuk Surga. 10 sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk surga, yakni: Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam. Thalhah bin Ubaidillah, Abdurrahman bin Auf, Sa’d bin Abi Waqash, Sa’id bin Zaid bin Amr bin Nufail, Abu Ubaidah bin Jarrah.

Ada beberapa alasan mengapa 10 sahabat Nabi Muhammad tersebut dijamin masuk surga, yaitu: Allah telah memilih langsung dan mengutamakan mereka di antara sahabat-sahabat lain. 10 sahabat Nabi Muhammad ini adalah teladan umat dalam mengabdikan diri terhadap Islam.

Bermakna Rasa Syukur,
Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna rasa syukur karena beliau telah lahir ke dunia dan menyebarkan suri tauladan yang baik untuk umat Islam. Semasa hidupnya, Rasulullah tidak pernah menyerah untuk menjadi teladan yang baik bagi umatnya. Beliau bersama para sahabatnya senantiasa mengajarkan bahwa Islam merupakan agama yang menyebarkan kebaikan bagi pemeluknya.

Maka perayaan Maulid Nabi ini menjadi momentum untuk mengingat perjuangan Nabi Muhammad untuk berdakwah, bahwa Islam membawa kebaikan dengan berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits.

Bila kita aktualisasi dengan kondisi sekarang, bahwa Rasulullah memiliki keteguhan hati yang tinggi. Meski diterpa berbagai rintangan saat menjalankan tugas menyampaikan ajaran Islam, mereka tetap sabar dan bertekad untuk mampu melewatinya.

Oleh karena itu, sangat baik bagi kita umat islam meneladani sifat-sifat dari nabi Muhammad SAW tersebut sebagai panduan kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini agar kita senantiasa melakukan kebaikan dan percaya dengan kuasa Allah.

Sosok Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang mulia dan istimewa. Sempurna secara fisik dan sempurna secara moral. Moralitas dalam keluarga, agama dan masyarakat.

Pada fase awal umat Islam melaksanakan salat dengan cara sembunyi-sembunyi. Bila kita hubungkan dengan kondisi sekarang kuncinya adalah ”mau ngak kita” untuk meramaikan masjid dengan salat berjamaah, mengisi kajian ilmu, kejujuran dan profesionalisme dalam bisnis/berdagang, dan lain sebagainya.

Meneladani kisah dan sifat Nabi Muhammad SAW memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu berbuat baik dan menjadi pribadi yang berakhlak mulia serta tidak menuntut balasan agar terhindar dari rasa pamrih dan riya.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.