Menggapai Mimpi Melalui Pendidikan, Prof. Yusrizal Ajak Anak Muda Berjuang Tanpa Henti

JAMBI, Beritategas.com – Menyadari bahwa tantangan di masa depan akan berbeda dengan yang ia alami, Prof. Yusrizal berharap generasi akademisi berikutnya tidak mudah menyerah dalam perjuangan menempuh pendidikan. Untuk generasi muda, jangan sampai menyerah untuk menyelesaikan akademiknya.

Prof. Ir. Yusrizal, M.Sc., Ph.D., menjadi salah satu dari 11 Guru Besar (Profesor) Universitas Jambi (UNJA) yang resmi dikukuhkan di Gedung Balairung UNJA Mendalo, pada Selasa (18/02/2025).

Bacaan Lainnya

Prof. Yusrizal, yang lahir di Pariaman pada 4 Februari 1963, telah menempuh perjalanan akademik yang luar biasa, dimulai dari pendidikan dasar hingga meraih gelar doktor di luar negeri.

Prof. Yusrizal, mengawali pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 57 Padang, dilanjutkan dengan SMP Negeri 4 Padang dan SMA Negeri 1 Padang.

Setelah lulus SMA, beliau melanjutkan Pendidikan Strata Satu (S1) Fakultas Peternakan di Universitas Andalas pada tahun 1987. Selanjutnya, ia melanjutkan studi S2 di bidang Ilmu Unggas (Poultry Science) di Mississipi State University USA pada tahun 1994-1996.

Kemudian pada Januari tahun 2000, beliau kembali melanjutkan S3 di bidang Ilmu Unggas (Poultry science) dicampur dengan Food Science di universitas yang sama, Mississipi State University USA dan berhasil menyelesaikan S3 dalam waktu 2 tahun 11 bulan tepat pada tanggal 5 Desember 2002.

Dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar, Prof. Yusrizal mengungkapkan pentingnya pendidikan dalam memutuskan rantai kemiskinan.

”Kalau disimpulkan perjalanan karir saya itu terkait dengan pendidikan. Perjalanan pendidikan dari SD sampai S3 yang telah saya tempuh ini yang bisa merubah nasib dan bisa memutuskan rantai kemiskinan. Saya berasal dari keluarga yang sederhana, anak seorang guru dengan pendapatan yang pas-pasan,“ ujar Prof. Yusrizal.

Di balik kesuksesannya, perjalanan akademik yang ia lalui juga tidak selalu berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya terjadi saat ia menjalani program S2. Ia merasa bahwa itu merupakan tantangan paling berat dalam hidupnya. Karena saat ia melamar S2 di dalam negeri tidak diterima atau tidak memenuhi syarat.

“Akhirnya karena saya tidak diterima di dalam negeri peluang saya hanya ada di luar negeri. Itu tantangan perjalanan yang terbesar dalam hidup saya karena tes yg ke-10 saya baru berhasil S2 dan S3 ke Amerika,” ujar Prof. Yusrizal.

Menyadari bahwa tantangan di masa depan akan berbeda dengan yang ia alami, Prof. Yusrizal berharap generasi akademisi berikutnya tidak mudah menyerah dalam perjuangan menempuh pendidikan.

“Jadi untuk generasi muda, pesan saya jangan sampai menyerah untuk menyelesaikan akademiknya. Tantangan global sekarang anak muda harus masuk dengan perubahan sekarang ini, jangan sampai ketinggalan dengan perkembangan teknologi di era global ini,” tegasnya.

JANGAN MENYERAH menjadi kata kunci Prof. Yusrizal untuk akademisi muda yang sedang merintis karir. Beliau berharap untuk akademis muda seperti dosen muda yang sedang menjalani S2 wajib sampai S3 kalau bisa wajib sampai Profesor.

“Dalam perjalanan itu kata kuncinya berjuang terus dan jangan menyerah,” tutupnya.

Pesan ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam dunia pendidikan, karena seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, generasi akademisi muda harus bisa beradaptasi dengan baik.

Dengan semangat dan pantang menyerah, perjalanan akademik Prof. Yusrizal menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi generasi muda yang bercita-cita untuk menempuh pendidikan tinggi.

Kunjungi : www.unja.ac.id.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.