JAMBI, Beritategas.com – Mengawali perjumpaan hari ini Jumat, 28 Radjab 1445H/9 Februari 2024, ustadz Sadam Husen S.Sy mengajak marilah kita senantiasa mengingat akan segala anugerah yang telah dikaruniakan Allah Subhaanahu Wata’aalaa kepada kita. Untuk kemudian kita syukuri dan gunakan di jalan kebaikan serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhaanahu Wata’aalaa.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Beritategas.com dimana saja berada dalam keadaan sehat walafiat.
Pada kesempatan ini Ustadz Sadam Husen mengajak kepada seluruh pembaca Beritategas.com untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhaanahu Wata’aalaa dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
“Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan agama yang sempurna kepada umat manusia,” ujar Ustadz Sadam Husein.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Menyambut tahun politik pada Pemilu 2024, kita sudah mulai disuguhkan dengan sejumlah tayangan di berbagai media terkait dengan agenda pesta demokrasi tersebut.
Tak terkecuali di media sosial, sudah tersebar beragam informasinya. Hal tersebut menunjukkan keadaan yang bagus untuk sebuah negara yang menjunjung asas demokrasi.
Namun di sisi lain, salah satu dampak negatif dari agenda lima tahunan ini adalah betapa mudahnya seseorang baik di kehidupan nyata maupun media sosial, mulai membuka aib yang tidak sepaham dengannya, melempar tudingan, mencari-cari kesalahan orang lain, menyebarluaskannya dan bahkan mengarah kepada fitnah dan kebohongan.
Berkenaan dengan hal ini, menurut Ustadz Sadam, Allah Subhaanahu Wata’aalaa memberikan peringatan dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan dan aib orang lain dan janganlah kamu menggunjing (ghibah) sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh karena itu, jauhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurat: 12)
Selaras dengan larangan Allah Subhaanahu Wata’aalaa tersebut, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam juga melarang mengumbar aib orang lain. Sebagaimana sabdanya:
Artinya: “Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara” (HR al-Bukhari).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata aib memiliki arti malu, cela, noda, salah ataupun keliru. Aib dapat berupa peristiwa, keadaan, atau suatu penjelasan.
Seringkali aib sendiri maupun orang lain diumbar secara sadar/tidak sadar kepada orang lain, bahkan diviralkan ke media massa atau media sosial. Aib merupakan sesuatu yang digambarkan buruk, tidak terpuji, dan negatif.
Agar kita terhindar dari mengumbar aib diri dan orang lain, setidaknya ada 2 hal pengingat bagi kita.
Pertama, selain mengingat ayat dan hadits yang telah khatib baca dan terangkan di awal, secara psikologis tentu tidak ada orang yang ingin aibnya tersebar. Termasuk diri kita sendiri. Maka, sebelum kita memiliki pikiran buruk untuk menyebarkan aib orang lain, renungkanlah apabila kita berada pada posisi orang yang disebar aibnya.
Kedua, kita juga perlu mengingat keutamaan bagi orang-orang yang menutup aib orang lain. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
Artinya: “Barang siapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat” (HR Muslim).
Orang hidup di dunia ini, termasuk kita, pasti pernah berbuat dosa ataupun kesalahan yang bisa menjadikan kita sangat malu, apabila diketahui oleh orang lain. Kita bisa terlihat baik di mata orang lain pun semata-mata karena Rahmat Allah, yang menutupi aib kita. Maka berupayalah untuk menutup aib diri kita sendiri, juga orang lain.
Jadikan dosa yang terlanjur pernah kita lakukan, sebagai wasilah permohonan ampun dan mendekatkan diri kepada Allah Subhaanahu Wata’aalaa. Leburlah dengan memperbanyak berbuat kebaikan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
“Saya mengajak terutama umat Islam, agar berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Pemilu 2024 dengan menjaga persatuan dan kesatuan serta persaudaraan”.
Kemudian tidak melaksanakan atau terlibat kegiatan praktek politik uang. Jangan lupa tanggal 14 Februari 2024 nanti datang ke TPS, gunakan hak pilih kamu!,” ujar ustadz Sadam.
Demikian perjumpaan singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Semoga Allah taala memberikan kita kekuatan untuk berbuat kebaikan, serta menjauhkan kita dari hal-hal yang memunculkan kemarahan-Nya. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Pewarta: A.Erolflin
Editor : Firman