Mengunjungi Wisata ‘Nol Kilometer Indonesia’ di Sabang

BANDA ACEH, Beritategas.com – Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai, peribahasa tersebut walaupun sudah usang akan tetapi masih relevan kita rasakan di saat ini. Minggu (24/11). Beberapa hari lalu, kami mengunjungi tempat wisata di ujung barat Indonesia, tempat pariwisata Nol Kilometer berada di salah satu ujung di Pulau Weh.

Tugu Nol Kilometer menjadi penanda geografis atau patokan ujung barat Indonesia. Jarak yang harus ditempuh dari Pelabuhan penyeberangan ’Balohan’ ke Tugu Nol Kilometer sejauh 34 kilometer atau selama 1 jam lebih atau
sekitar 30-an kilometer dari Kota Sabang.

Bacaan Lainnya

Menuju ke tempat ini, setidaknya harus memakai mobil pribadi atau menyewa mobil. Penyewaan motor juga ada start dari Balohan.

Jalan menuju Nol Kilometer berkelok-kelok tajam, melewati jalan berbentuk huruf S hingga belasan kali.

Butuh seorang sopir yang lihai mengemudi dan memahami jalan yang berkelok tajam yang sering kali dalam posisi menanjak, sesekali menurun.

Beberapa ruas jalan terlihat di beri penanda seng atau tanda kuning bergambar batu jatuh, memperlihatkan tempat itu rawan atau bekas longsor.

Tugu Nol Kilometer RI atau biasa disebut Monumen Kilometer Nol merupakan sebuah penanda geografis yang unik di Indonesia.

Hal ini berkaitan perannya sebagai simbol perekat Nusantara dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua.

Di depan Tugu Kilometer Nol (0) Indonesia terhampar birunyanya Samudra Indonesia sejauh mata memandang.

Agak ke bagian barat, di kejauhan beberapa kapal kontainer bergerak perlahan menjauhi Sabang, menghilang di batas cakrawala.

Kondisi terkini tugu Kilometer Nol Indonesia/Kilometer Nol Sabang tersebut terlihat kurang perawatan, terlihat besi-besi tiang penyanggah sudah ada yang karatan, tentunya ini akan dapat membahayakan para pengunjung.

Menurut Rasyid yang berprofesi sopir sekaligus pemandu menyatakan memang sudah agak lama tidak renovasi pemeliharaan.

Biaya masuk untuk melihat atau bisa berswaphoto di tugu Kilometer Nol Indonesia dikenakan biaya sebesar Rp.5.000, per orang, ada seorang pemuda yang berjaga menunggu menuju lokasi.

Biaya tanda masuk tanpa ada bukti berupa karcis. Disekitar menuju tugu sepanjang setengah kilometer tersedia lapak-lapak menjual oleh-oleh, baju kaos bertuliskan Nol Kilometer Indonesia, pulau sabang dan lainnya.

Juga tersedia lapak minum kopi Aceh berbagai rasa. Berminat untuk ‘Mengenal Negeriku’ ayo kita berwisata. Luangkan waktumu, siapkan dokunya.

Pewarta: A. Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.