JAMBI, Beritategas.com – Pembaca Beritategas yang budiman, marilah kita bersama-sama meningkatkan kwalitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah SWT Karna dengan hanya berbekal kedua hal tersebut kita semua bisa kembali menghadap Allah dengan Penuh ampunan.
Pada kesempatan Jumat 23/02/2024, bertepatan dengan 13 Sya’ban 1445 H ini ustadz Sadam Husen, S.Sy akan mengangkat satu kajian dengan tema yaitu :
Menyongsong Romadhon Bulan Penuh Rahmat dan Berkah.
Romadhon adalah bulan terbaik bulan penuh rahmat, ampunan barokah dan ghanimah 8 pintu syurga dibuka pintu neraka ditutup setan setan dibelenggu.
Pada bulan yang mulia ini, Allah berikan kesempatan emas kepada kita semua untuk mendulang berbagai amal kebaikan dan dilipat gandakannya berbagai keutamaan bahkan pada bulan Romadhon akan Allah berikan nilai ibadah 84 tahun bagi siapa saja yg mau mencari dan menanti malam seribu bulan tersebut.
Diperlihatkan ataupun tidak tanda tandanya, tapi jika kita berjaga dan dalam keadaan beribadah kepada Allah aja wa jalla maka akan mendapatkan kemuliaan tersebut.
Pembaca Beritategas yang berbahagia,
Apa yang harus kita persiapkan dalam menyongsong Romadhon ini…?
Menurut ustadz Sadam, Yang utama adalah Doa.
Doa merupakan ibadah yang dengannya para hamba mengkomunikasikan hajat dan harapan mereka kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Dalam kaitannya dengan menyongsong dan menyambut bulan Ramadhan, do’a yang dimaksud adalah memohon kepada Allah dikaruniai umur panjang hingga berjumpa dengan bulan Ramadhan.
Para salaf dahulu memohon dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya. “Allahumma barik lana fi Rajaba wa sya’bana, wa ballighna Ramadhan; Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”, adalah salah satu do’a yang masyhur dari para salafus Shaleh rahimahumullah.
Kita tidak menjamin apakah kita akan sampai ke bulan Ramadhan atau tidak. Kalaupun kita masih sampai ke bulan Ramadhan, tidak ada jaminan bahwa kita dapat meraih keutamaan Ramadhan.
Oleh karena itu di sisa hari menjelang Ramadhan ini harapan untuk diperjumpakan dengan Ramadhan harus selalu menyertai doa-doa kita. Termasuk yang harus kita mohon adalah kekuatan, kemudahan, dan taufiq dari-Nya untuk mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah, amal shaleh, dan ketaatan kepada Allah.
Sebab tidak sedikit orang yang menanti dan merindukan Ramadhan. Tapi ketika Ramadhan datang, ia tidak memperoleh manfaat sama sekali dari Ramadhan. Ia tidak dapat memanfaatkan Ramadhan dengan beribadah secara maksimal.
Bergembira Dengan Kedatangan Ramadhan
Diantara alamat (tanda-tanda) keimanan adalah bersukacita dan bergembira dengan datangnya musim ketaatan. Sebab Ramadhan bagai tamu agung yang akan datang dengan berbagai kebaikan dan keutamaan.
Ia datang membawa rahmat, maghfirah (ampunan), pembebasan dari neraka, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan beragam keutamaan lainnya. Karena itu para pecinta dan perindu kebaikan pasti senang dan bersukacita dengan kedatangannya.
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu men-tabsyir (menyampaikan kabar gembira) kepada para sahabat bila Ramadhan datang. Beliau menggembirakan mereka agar termotivasi memanfaatkan momen Ramadhan dan berusaha meraup keutamaannya.
Biasanya kabar gembira (busyro) yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa penjelasan keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan.
Sebagaimana dalam sebuah Hadits Hasan yang dikeluarkan oleh Imam Nasai dalam Sunannya, Rasulullah menyampaikan kabar gembira kepada sahabat dengan masuknya bulan Ramadhan.
Beliau bersabda, “Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah memfardhukan kepada kalian berpuasa pada bulan ini.
Pada bulan ini (pula) pintu langit dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka terhalangi dari kebaikan”. (Terj. HR. Nasai).
Sebagai hamba yang sadar dengan berbagai kelemahan, kekurangan, dan kelalaian dalam ibadah selama ini, kita patut bersuka cita dengan kedatangan Ramadhan. Karena ia merupakan momen meningkatkwa kwalitas diri dan iman. Kesempatan meraih pahala dan ampunan sebanyak-banyaknya.
Semoga dengan perasaan gembira dan sukacita atas kedatangan Ramadhan, akan lahir semangat, tekad dan azam serta kesungguhan mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah. Semoga muncul motivasi meraih kemuliaan Ramadhan.
Membulatkan tekad agar Romadhon tahun ini bisa meraih Taqwa yang telah dijanjikan Allah Swt.
Tentunya meraih Taqwa dengan memahami rambu rambu yg telah ditetapkan Allah agar puasa kita tidak batal tidak rusak dan bisa diterima Allah.
Nah rambu rambu yang seperti ini wajib difahami agar kita bisa meraih prediket taqwa.
Pembaca yang Mulia, diantara rambu rambu tersebut, yaitu :
1. Berusaha membiasakan diri agar tidak berbohong sekecil apapun termasuk bohong yang paling digemari yaitu bohong liwat ponsel kalo ditanya sudah berangkat belum lewat ponsel dia jawab sudah, padahal lagi ngopi di rumah.
Bohong yang begini sudah jadi santapan sehari hari pemilik ponsel Insyaa Allah kita semua tidak termasuk.
2. Berusaha membiasakan diri agar tidak menggibah saudaranya sekalipun memang demikian adanya.
3. Membiasakan diri menjaga amalan fardu dan sunnah.
4. Membuat target berapa kali khatam Al Qur’an selama Romadhon.
5. Belajar menahan amarah dan menghindari perdebatan sekalipun dipihak yang benar.
Pembaca rohimakumullah
Adapun yang terakhir,
Membiasakan diri selalu berbagi termasuk shodaqoh semampunya. Itulah gambaran dari sebagian dari persiapan kita menyongsong bulan Romadhon yang penuh rahmat dan berkah.
Pewarta : A.Erolflin
Editor: Firman