Menyongsong Tahun Baru 1446 H dengan Penuh Harapan & Ketaatan Beriman Kepada Allah

JAMBI, Beritategas.com – Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta kesehatan sehingga kita pada hari ini Jumat di 28 Dhulhijjah 1445 H bertepatan dengan 5 Juli 2024 kita bisa bersua kembali dengan Ustadz Sadam Husen, S.Sy dalam kajian ilmu dengan “Menyongsong Tahun Baru 1446 H dengan Semangat Baru”.

Atas berkat limpahan rahmat dan karunia Allah Subhaanahu Wata’aalaa, beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun baru Hijriah1446. Hal ini menggambarkan bahwa secara kuantitatif umur kita semakin bertambah banyak dan secara kalkulatif ini memperjelas bahwa kematian kia semakin dekat.

Bacaan Lainnya

Untuk itulah, dalam kesempatan yang mulia ini, di hari dan bulan yang mulia ini, mari bersama-sama untuk lebih meningkatkan takwa kepada Allah Swt dengan jalan melaksanakan semua perintahNya serta meninggalkan larangan-laranganNya. Dan itulah makna takwa yang sebenarnya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Ada tiga hal yang penting kita renungkan di awal bulan Muharram atau tahun baru Hijriyah ini :

1. Bersyukur atas nikmat Allah
Umur adalah nikmat yang diberikan Allah kepada kita, dan jarang kita syukuri. Sampai saat ini, kita masih diberi kesempatan (umur) oleh Allah untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan yang kita berbuat dan menambah atau meningkatkan amal salih sebagai bekal menghadap Allah. Firman Allah Subhaanahu Wata’aalaa:

“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik, dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (QS. An-Nahl: 30)

2. Muhasabah (introspeksi diri)
Sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal salih.
Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun merupakan peringatan bagi kita akan apa yang sudah kita lakukan pada tahun yang telah berlalu dan apa yang akan kita perbuat di hari esok.

3. Mengenang Hijrah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam
Peristiwa hijrahnya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam seyogyanya kita ambil sebagai pelajaran berharga dalam kehidupan sehari-hari khususnya satu tahun ke depan. Peristiwa hijrah 1445 tahun yang lalu ini banyak menyimpan makna dan nilai-nilai Islami.

Di antaranya adalah ketahanan beriman dan semangat menyebarkan Ruh al-Islam ke dalam berbagai aspek kehidupan, sebagaimana yang tergambar dalam perjuangan Rasulullah Saw dan para pengikut setianya.

Setelah 13 tahun di Makkah mereka berjuang dengan mencurahkan tenaga, pikiran, harta benda dan bahkan nyawanya demi menjalankan misinya.

Maksudnya, untuk mengeluarkan mereka dari peradaban jahiliyyah menuju cahaya peradaban Islam yang meliputi beberapa aspek ketuhanan, moral, hukum dll.

Maka dengan upaya kerasnya kafir Quraisy menyakiti dan menyiksa para sahabat bahkan mengancam untuk membunuh Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. Dengan bekal iman yang kuat para sahabat Muhajirin berhasil melewati masa-masa sulit yang selalu mengancam jiwanya. Selanjutnya mereka di Madinah memulai babak kehidupan baru beserta Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam.

Nah, di sini beliau terus menyebarkan Ruh al-Islam ke dalam setiap individu masyarakat Madinah sampai kemudian mereka memiliki kepribadian muslim bahkan mereka adalah khaira ummah.

Sebagaimana yang difirmankan Allah:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar.” (QS. Ali Imran)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Demikian yang menjadi renungan kita menyongsong tahun baru hijriyah ini, dan masih ada anjuran-anjuran yang harus kita lakukan menjelang awal bulan Muharram ini, di antaranya puasa pada hari-harinya bulan Muharram, lebih-lebih di awal bulan, karena amal kebajikan yang dilakukan dalam bulan tersebut nilai pahalanya berlipat ganda.

Dalam kitab Jami’ Ash-Shaghir diriwayatkan sebuah hadis:
“Barang siapa berpuasa sehari dalam bulan Muharram, maka setiap harinya dia memperolah tiga puluh kebaikan.”

Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Puasa sehari dalam bulan yang dimuliakan itu lebih utama dari puasa tiga puluh hari selain bulan yang dimuliakan. Dan puasa sehari di bulan Ramadhan itu lebih utama dari tiga puluh hari dalam bulan yang dimuliakan”. Demikian sebagaimana yang disampaikan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’nya.

Beberapa puasa yang bisa dilakukan di bulan Muharam adalah puasa Tasu’a, dilakukan pada tanggal 9 Muharam. Tanggal ini disunahkan untuk menjalankan ibadah puasa, sesuai riwayat Imam Muslim disebutkan:

Telah bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam: “Sesungguhnya apabila aku masih ada sampai tahun depan, maka aku akan menjalankan puasa pada hari ke Sembilan (Muharram).”

Puasa Muharam kedua yaitu puasa Asyura, ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam:

“Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam ditanya tentang fadlilahnya puasa hari ‘Asyura’ kemudian beliau bersabda: “Yaitu menghapus dosa satu tahun yang telah lewat.”

Dan masih banyak fadilah dan amalan yang dilakukan di awal bulan Muharram ini.
Demikian yang bisa saya sampaikan semoga ada manfaatnya dan mudah-mudahan di tahun tahun berikutnya kita bisa meningkatkan ibadah dan amal yang salih.

Sambut bulan Hijriah dengan berhijrah dari kegelapan menuju cahaya Islami, dari rasa kufur menuju pintu keimanan yang hakiki. Selamat Tahun Baru Islam 1446 Hijriah.

Pewarta: A. Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.