MAGELANG, Beritategas.com – Nyadran merupakan Tradisi leluhur yang masih diteladani oleh masyarakat desa, terutama masyarakat Jawa, khusus Jawa tengah. Pada acara Nyadran hari ini yang dilaksanakan secara hikmat oleh masyarakat (ahli waris), seperti yang sedang dilaksanakan di Makam SENTURI Dusun Krajan Desa Grabag Kabupaten Magelang. Minggu (19/3/2023).
Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa tengah. Nyadran berasal dari bahasa sansekerta (sradha) yang artinya keyakinan. Tradisi nyadran pembersihan makam oleh masyarakat Jawa umumnya di pedesaan. Walaupun di perkotaan masih ada sebagian yang melestarikan tradisi leluhur tersebut.
Dalam bahasa jawa Nyadran, berasal dari kata sadran, yang artinya Ruwah, syakban atau suatu rangkaian berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, yang pada puncaknya melaksanakan kenduri selamatan di makam leluhur tersebut.
Pada acara nyadran Minggu 19 maret 2023, dipimpin langsung oleh Drs Aslahudin, berpesan agar tradisi leluhur tetap terjaga kelestariannya sesuai dengan kaidah keislaman, mendoakan arwah leluhur, dengan membacakan Ayat suci Al Qur’an.
Pada kesempatan itu, Drs Aslahudin mengucapkan selamat datang kepada ahli waris, yang datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Temanggung, Borobudur, khususnya wilayah kecamatan Grabag.
Sementara itu, Mujiburohman selaku kadus Dusun Krajan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Aslahudin dan panitia sehingga acara tradisi nyadran ini bisa berjalan dengan baik tertib, lancar, sesuai dengan keinginan kita semua.
Kh Nuril Ulah Pimpinan Pondok Pesantren ROHMATULAH 2 pada kesempatan itu berpesan agar generasi generasi anak bangsa kuatkan iman, kuatkan aqidah.
“Untuk menyongsong masa depan yang lebih baik lagi dengan dilandasi keimanan yang kuat sehingga tidak mudah terperosok pada hal-hal tidak baik diera global yang tidak menentu”, pesannya.
Pewarta : Bambang Irawan
Editor Firman