JAMBI, Beritategas.com – Prof. Dr. Ir. H. Ajidirman, M.P., dikukuhkan sebagai Guru Besar UNJA, kegiatan dilaksanakan di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo pada Rabu, (13/11/24).
Dalam Orasi ilmiahnya Prof. Ajidirman menyampaikan mengenai “Keragaman Bahan Pembentukan Tanah Tambang Batubara dan Solusi Tingkat Pedon Untuk Menjadikannya Lahan Pertanian”.
Menurut Prof. Ajidirman, tidak semua area dalam izin usaha pertambangan batubara mengandung seam batubara di bawah tanahnya, hal ini mempengaruhi proses pembentukan tanah dan menghasilkan perbedaan sifat serta karakteristik tanah.
“Penelitian yang dilakukan terhadap 17 profil tanah alamiah berdasarkan data coring geologi mengungkapkan bahwa hanya 15 profil yang memiliki lapisan batubara di bawahnya, sementara dua profil lainnya tidak mengandung batubara,” ujar Prof. Ajidirman.
Prof. Ajidirman juga menngatakan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara initial key point dan transek. Singkapan batubara digunakan sebagai dasar keyakinan bahwa lokasi penelitian mengandung deposit batubara, yang kemudian dianalisis lebih lanjut.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan reklamasi tanah tambang batubara menggunakan bahan organik, pH (H2O), C-Organik, dan P-tersedia meningkat, sementara Aluminium dapat tukar berkurang, meskipun perbaikan sifat kimia tanah pasca tambang berhasil, dampaknya terhadap peningkatan tinggi dan hasil tanaman kedelai belum tampak signifikan,” ucap Prof. Ajidirman.
Prof. Ajidirman juga menekankan bahwa keberhasilan reklamasi tanah tambang batubara menjadi lahan pertanian sangat bergantung pada beberapa faktor penting, di antaranya adalah komitmen pemegang hak guna usaha dalam mengelola lahan pasca tambang, proses pembentukan tanah baru setelah penambangan, serta pendekatan reklamasi yang diterapkan.
“Kualitas bahan pembentuk tanah seperti topsoil, subsoil, bahan induk, dan batuan induk memiliki peran besar dalam kesuksesan reklamasi ini.” Tambah Prof. Ajidirman.
Lebih lanjut, Prof. Ajidirman menegaskan pentingnya pemahaman terhadap pedoman profil tanah asli dan geomemori bahan induk yang ada di bawah tanah untuk mengoptimalkan proses reklamasi. Ia juga menyatakan bahwa penerapan teknik ameliorasi berbasis bahan organik, yang mempertimbangkan perbedaan antar pedon yang terbentuk pasca penambangan, akan sangat mendukung keberhasilan reklamasi tanah untuk pertanian.
“Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam mengembangkan lahan pertanian pasca tambang batubara di Indonesia, serta memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan pertanian yang berkelanjutan,” tutup Prof. Ajidirman.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman
