Setelah rangkaian sambutan selesai, pagelaran wayang kulit pun dimulai. Dalang cilik, Aswa Panduramadan, yang juga seorang siswa PSHT bersabuk jambon, memukau penonton dengan kepiawaiannya membawakan lakon “Pendowo Syukur”. Meskipun masih muda, kemampuannya dalam mendalang menunjukkan dedikasi dan keterampilan yang tinggi, mendapat aplaus meriah dari penonton.
Pagelaran wayang kulit ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sarana edukasi bagi para peserta kemah bakti dan warga setempat. Melalui kisah “Pendowo Syukur”, penonton diajak untuk merenungi nilai-nilai kesabaran, syukur, dan persaudaraan yang kuat, yang sejalan dengan filosofi PSHT.
Kemah Bakti PSHT Cabang Kendal yang berlangsung dari 21 hingga 23 Juni 2024 ini memang dirancang tidak hanya sebagai ajang berkumpul bagi para anggota PSHT, tetapi juga sebagai wujud nyata pengabdian dan kepedulian terhadap masyarakat. Dengan berbagai kegiatan yang edukatif dan menghibur, PSHT Cabang Kendal berupaya untuk terus mempererat tali persaudaraan dan menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda.
Acara kemah bakti ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang membawa manfaat besar bagi anggota PSHT dan masyarakat sekitar, sekaligus menjaga dan melestarikan budaya lokal.
“Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan semakin baik setiap tahunnya,” harap Supriyadi mengakhiri sambutannya.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, kemah bakti PSHT Cabang Kendal di Mojoagung Plantungan ini menjadi momen berharga yang mempererat persaudaraan dan meningkatkan kepedulian sosial, menjadikan PSHT sebagai organisasi yang tidak hanya tangguh dalam bela diri tetapi juga dalam kontribusi sosial.
Pewarta : Pujiono
Editor : Widiyo P