KENDAL, Beritategaa.com – Bencana alam tanah longsor yang terjadi di Dusun Wonorojo, Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat setempat. Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana yang terjadi pada Senin (20/01/25) di Dusun Wonorejo, Desa Tamanrejo telah menimbulkan dampak sedikitnya 33 rumah mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan. Paguyuban Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kabupaten Kendal memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Acara penyerahan bantuan bertempat di posko 1 bencana setempat, Selasa (28/01/25).
Penyerahan bantuan tersebut diwakili oleh Wakil Ketua Paguyuban BPD Kabupaten Kendal, Syarifudin, yang hadir bersama dengan perwakilan dari pengurus kecamatan masing-masing kecamatan. Bantuan ini diterima langsung oleh Kepala Desa Tamanrejo, Ketua BPD Tamanrejo, serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Syarifudin mengungkapkan rasa prihatin dan empati Paguyuban BPD Kabupaten Kendal terhadap musibah yang menimpa warga Dusun Wonorojo. Ia menyampaikan bahwa meskipun bantuan yang diberikan tidak dapat sepenuhnya mengembalikan kondisi seperti semula, namun diharapkan dapat sedikit meringankan beban yang ditanggung oleh para korban.
“Atas nama Paguyuban BPD Kabupaten Kendal, saya mengucapkan rasa prihatin yang mendalam atas bencana yang terjadi di sini. Kami memberikan sedikit bantuan yang semoga bisa dimanfaatkan oleh warga yang terkena musibah dan dapat sedikit meringankan beban mereka. Ini adalah salah satu dari rangkaian pemberian bantuan yang kami lakukan di beberapa daerah terdampak bencana lainnya,” kata Syarifudin dengan penuh empati.
Syarifudin juga menegaskan bahwa Paguyuban BPD Kabupaten Kendal tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi, tetapi juga selalu siap memberikan dukungan moral bagi masyarakat yang sedang menghadapi ujian berat ini.
Ru’yat, perwakilan dari BPD Tamanrejo, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Paguyuban BPD Kabupaten Kendal. Menurutnya, bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat yang terdampak, terutama bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal atau harta benda akibat tanah longsor yang terjadi.
“Kami mewakili warga yang terkena musibah di posko ini, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Paguyuban BPD Kabupaten Kendal. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga yang sedang membutuhkan,” ujar Ru’yat dengan rasa haru.
Selain itu, Ru’yat juga mengungkapkan bahwa meskipun bencana tanah longsor merupakan musibah yang sangat berat, semangat gotong royong dari masyarakat dan kepedulian dari berbagai pihak, termasuk Paguyuban BPD, memberikan kekuatan tambahan untuk bersama-sama menghadapi musibah tersebut.
Senada dengan pernyataan Ru’yat, Suardi, Sekretaris Kecamatan Sukorejo, yang juga hadir di lokasi tanah longsor, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Paguyuban BPD Kabupaten Kendal. Dalam kesempatan tersebut, Suardi juga menyampaikan bahwa daerah Tamanrejo memang memiliki struktur tanah dan bangunan yang sangat rentan terhadap bencana alam, seperti tanah longsor.
“Melihat struktur tanah dan bangunan yang ada di sini, memang daerah Tamanrejo memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana tanah longsor. Beberapa kali kami telah memberikan peringatan dan solusi untuk relokasi ke tempat yang lebih aman, namun warga masih enggan untuk pindah. Mereka lebih memilih untuk pasrah kepada takdir dan berdoa agar diberikan perlindungan,” ujar Suardi dengan nada serius.
Suardi juga menjelaskan bahwa pihak kecamatan sudah beberapa kali memberikan saran dan solusi yang terbaik bagi masyarakat. Namun, keputusan untuk pindah atau tidak tetap berada di tangan warga yang bersangkutan.
“Kami dari pemerintah kecamatan tidak tinggal diam. Kami terus memberikan solusi, bukan hanya sekedar nasehat. Namun, keputusan akhir tetap ada pada masyarakat itu sendiri,” lanjut Suardi.
Pemerintah Kecamatan Sukorejo dan pemerintah Desa Tamanrejo terus berupaya memberikan solusi jangka panjang untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan. Suardi menegaskan bahwa kecamatan telah merancang program relokasi dan perbaikan infrastruktur di daerah rawan bencana, tetapi dalam hal ini, keterlibatan dan kerjasama warga sangat diperlukan.
“Relokasi memang menjadi salah satu solusi terbaik, tetapi jika warga memilih untuk bertahan di daerah tersebut, kami hanya bisa memberikan edukasi dan upaya mitigasi bencana. Dalam hal ini, kami tetap berupaya semaksimal mungkin untuk memitigasi risiko bencana,” ujar Suardi.
“Pemerintah Kecamatan juga telah menginstruksikan kepada pemdes agar menganggarkan kegiatan untuk migitasi dan menanggulangi bencana dalam penganggaran APBDes baik kegiatan sosialisasi, migitasi, pelatihan dan destana (desa tanggap bencana) sebagai antisipasi kemungkinan terjadi bencana alam di masa yang akan datang,” sambung Suardi.
Sebagian besar rumah di Dusun Wonorojo terletak di area yang cukup terjal, yang membuatnya rentan terhadap bencana tanah longsor. Meskipun beberapa rumah sudah dibangun dengan mengikuti standar bangunan tahan bencana, tidak sedikit rumah yang dibangun dengan bahan material yang kurang memadai.
Bantuan yang diserahkan oleh Paguyuban BPD Kabupaten Kendal ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban para korban bencana. Meski begitu, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana mengurangi risiko bencana di masa depan dan memberikan solusi yang berkelanjutan untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor. Pemerintah setempat, bersama dengan masyarakat dan berbagai pihak terkait, berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mencegah dan mengatasi bencana di masa yang akan datang.
Pewarta: Pujiono
Editor: Widiyo P