Nasroh berharap pelatihan ini dapat membuka peluang lebih baik untuk usahanya.
“Harapan saya, semoga setelah ini saya mendapat bantuan berupa Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jateng untuk usaha pertanian saya yang selama ini masih tergantung pada tengkulak,” tandasnya.
Bank Jateng menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai program pelatihan seperti FBG. Program ini tidak hanya fokus pada aspek teknis pertanian, tetapi juga pada manajemen keuangan, yang merupakan kunci sukses dalam mengelola usaha pertanian secara berkelanjutan.
Pelatihan FBG ini menggunakan pendekatan simulasi bisnis yang interaktif, di mana para petani diajarkan untuk membuat keputusan keuangan yang tepat dalam berbagai situasi. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha pertanian mereka.
Pelatihan seperti ini sangat penting untuk mendorong modernisasi sektor pertanian, terutama di wilayah pedesaan seperti Sidokumpul. Dengan keterampilan manajemen keuangan yang lebih baik, para petani dapat lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada tengkulak atau pihak ketiga yang bisa merugikan mereka.
Kepala Desa Sidokumpul, Ari Rimbawanto, juga berharap bahwa kerja sama antara PT. Rumpun Sari Antan dan Bank Jateng dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini dan berharap akan ada lebih banyak program serupa yang bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa,” pungkasnya.
Pelatihan Farmer Business Game (FBG) yang diselenggarakan oleh Bank Jateng dengan kerja sama PT. Rumpun Sari Antan di Desa Sidokumpul merupakan langkah penting dalam meningkatkan keterampilan manajemen keuangan para petani. Dengan dukungan penuh dari pihak desa, acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan petani dan perkembangan sektor pertanian di wilayah tersebut.
Pewarta : Pujiono
Editor : Widiyo P