KAYUAGUNG – Kebutuhan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas semakin tinggi. Tak salah Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE mengusung konsep medical tourism di kawasan Wisata Danau Teluk Gelam karena melihat potensi pasar Indonesia yang masih sangat besar.
Siloam Hospital salah satu penyedia layanan kesehatan di Indonesia tertarik dan menjajaki kerjasama dengan Pemkab OKI untuk mengembangkan layanan kesehatan berbasis pariwisata di Teluk Gelam OKI.
Rencananya kawasan tersebut akan menjadi pusat penyembuhan kanker pertama di Pulau Sumatera.
“Kawasan ini sangat potensial karena dalam terapi medik obat hanya sekian persen untuk penyembuhan, daya dukung lingkungan seperti Teluk Gelam ini baik untuk recovery pasien dengan terapi khusus,” Ungkap Dirut RS Siloam Sriwijaya, Dr. Bona Fernando saat mendatangi kawasan wisata Teluk Gelam OKI, Rabu, (23/7/2020).
Bona menuturkan pihaknya tertarik untuk mengembangkan kawasan wisata Teluk Gelam jadi salah satu rujukan terapi kanker di Indonesia.
“Kalau jadi ini yang pertama di Sumatera, daya dukung lingkungan dan aksebilitas sangat baik,” ungkap dia.
Bona menambahkan pihaknya cukup berpengalaman dalam mengembangkan pelayanan kesehatan dengan konsep pariwisata (Tourism) seperti di Nusa Dua Bali dan Kuta Bali.
“Kami terus berkembang dan saat ini sudah ada 37 Unit Rumah Sakit dan Klinik Kesehatan di 24 Kota se Indonesia 2 diantaranya rumah sakit bertema wisata,” ungkap dia.
Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE mengatakan berangkat dari visi ingin memberi pelayanan kesehatan prima kepada masyarakat dirinya optimis pengembangan wisata kesehatan di Teluk Gelam OKI dapat berkembang baik.
“Keinginan kita adalah memberi pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat. Selain itu ada destinasi berobat di daerah ini untuk menjadi rujukan,” Ungkap dia.
Iskandar optimis bila pariwisata medis berkembang pesat di Indonesia, akan memberikan dampak yang sangat positif untuk pertumbuhan perekonomian.
“Tidak hanya sektor kesehatan yang mendapatkan manfaatnya, sektor wisata lainnya juga. Contoh mudahnya adalah mereka yang menemani pasien, saat menunggu bisa menggunakan waktu luangnya untuk traveling di sekitaran rumah sakit. Ini bisa menjadi peluang tambahnya pendapatan daerah juga,” ujar dia.
Reporter : Nurlis Oktori
Editor : Firman