Pentas Seni Halak Hita FAPET 2025: Meriahkan Balairung UNJA dengan Kekayaan Budaya Batak

JAMBI, Beritategas.com – Balairung Universitas Jambi (UNJA) Mendalo diramaikan oleh Pentas Seni Halak Hita FAPET 2025. Acara ini di adakan oleh Organisasi Kemahasiswaan Halak Hita Fakultas Peternakan, dengan mengangkat tema “Membumi dengan Budaya, Melangit dengan Kreativitas” ini menampilkan beragam kekayaan budaya Batak dari berbagai etnis, sukses memukau penonton, pada Sabtu (12/04/2025).

Acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan III Fakultas Peternakan UNJA, Dr. Bayu Rosyadi, S.Pt., M.Si., para tamu undangan, serta mahasiswa/i Batak di UNJA.

Bacaan Lainnya

Halak Hita merupakan bahasa asli dari Batak Toba memiliki arti orang kita/golongan kita. Biasanya digunakan untuk merujuk pada orang-orang yang memiliki hubungan keluarga, marga, atau suku yang sama. Ini menunjukkan rasa persaudaraan dan tanggung jawab terhadap anggota kelompok Batak.

Acara di awali dengan tarian pembuka khas Batak dilanjutkan dengan kata sambutan dari Wakil Dekan III Fakultas Peternakan UNJA, Dr. Bayu Rosyadi, S.Pt., M.Si., dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas terselenggaranya acara tersebut.

“Saya merasa bangga dengan anak-anak semua yang mampu menyiapkan acara yang sangat luar biasa sekali. Karena saya tahu pasti sulit sekali untuk kalian menyiapkan semua ini. Saya salut kalian bisa sampai ke titik ini untuk memperkenalkan kekayaan budaya Batak,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar para mahasiswa tidak berhenti berkarya dan mengharumkan nama UNJA.

Ketua Pelaksana, Amous Mendes Nababan menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk kesuksesan acara.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang sudah bekerjasama menyiapkan acara ini dari tahun kemarin, mulai dari penggalangan dana, sampai keluar kota bahkan sampai ke Pekan Baru demi kelancaran acara Halak Hita ini,” tuturnya.

Amous menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Batak di Jambi, mulai dari pakaian, musik, tari, hingga makanan, agar masyarakat Jambi lebih mengenal kekayaan budaya Batak. Agar orang batak tidak hanya dikenal dengan suara kerasnya, tetapi juga kekayaan budayanya.

“Acara ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat Jambi bahwa orang Batak tidak hanya dikenal dengan suaranya yang keras, tetapi juga kekayaan budayanya,” jelas Amous.

Pentas seni tersebut menampilkan pertunjukan dari tujuh etnis Batak dengan ciri khas masing-masing. Etnis Batak Simalungun menyuguhkan drama singkat tentang dayok nabinatur (memberangkatkan anak ke perantauan). Batak Angkola menampilkan tarian Tortor Kijom dan Endeng-Endeng yang memukau.

Suku Nias menampilkan atraksi lompat batu dan nyanyian lagu Nias. Batak Toba menampilkan drama singkat tentang pasahathon mandar hela (prosesi pernikahan adat batak).

Keberanian dan ketangkasan ditunjukkan oleh Batak Pakpak melalui pertunjukan seni bela diri silat. Batak Karo menampilkan pertunjukan landek, sementara Batak Mandailing menghibur penonton dengan nyanyian lagu Mandailing yang merdu.

Dengan terselenggaranya acara Pentas Seni Halak Hita FAPET 2025 menjadi bukti nyata komitmen generasi muda dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Batak di Jambi. Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang.

Kunjungi : www.unja.ac.id.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.