MUARO JAMBI – Perangkat desa Se-Kabupaten Muaro Jambi mengeluh akibat Anggaran Dana Desa (ADD) sampai dengan Februari 2021 tak kunjung tiba sehingga perekonomian perangkat desa menjadi morat marit.
Hal tersebut dikatakan oleh hampir seluruh perangkat desa se-Kabupaten Muaro Jambi kepada beritategas.com Sabtu (20/2/2021).
“Dari ke- 155 desa yang ada di Kabupaten Muaro Jambi, hanya segelintir perangkat desa yang memiliki usaha sampingan, selebihnya hanya berharap kepada honorarium atau gaji yang selama ini hanya bersumber dari dana ADD,” Ungkap Perangkat desa enggan namanya disebutkan ketika disambangi oleh beritategas.com.
Lebih lanjut dikatakannya, hak yang seharusnya diterima itu selalu tiba terlambat sehingga kehidupan keseharian perangkat desa menjadi tidak karuan. Memang memiriskan adanya, namun hal itu terjadi.
“Nama-nama kami jangan ditulis ya, karena kami merasa bahwa kami telah bekerja seoptimal mungkin sesuai dengan perintah dan jadwal kerja dengan baik. Kami diperintahkan laksanakan Apbdes secepatnya, kami kerjakan secepatnya bahkan kadang sampai lembur. Namun, ekonomi kami menjadi kusut akibat gaji nggak turun-turun. Kalau dilihat, kami tampaknya enak namun kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus ngutang sana sini,” sesal mereka.
“Dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi, semua mengeluh. Hanya sebagian yang memiliki usaha dapat bertahan dan eksis alias tenang-tenang saja,” imbuh mereka lagi.
Guna mengetahui kendala yang terjadi dengan tidak turunnya ADD dan bahkan sering terlambat itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Muaro Jambi, Raden Najmi ketika diminta keterangan dan klarifikasinya pada Sabtu (20/ 2/2021) via aplikasi pesan singkatnya Sekira pukul 16:57 WIB
mengatakan,”3 minggu yang lalu sudah kami minta ke Ka BPKAD untuk ADD disalurkan. Kendala di Aplikasi/sistem keuangan di BPKAD. Insya Allah senin depan ini sudah ada yang disalurkan.
Kami selalu koordinasi, ibu Bupati sudah melaporkan,” tutupnya.
Reporter : Harvery
Editor : Firman