KENDAL, Beritategas.com – Pernyataan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) terkait potensi tumbuhnya sel teroris akibat konflik Israel-Palestina menimbulkan berbagai reaksi pro dan kontra di masyarakat. Hal ini menimbulkan pertentangan pendapat, terutama terkait reaksi politisi yang menyebut peringatan kepolisian sebagai upaya pengalihan isu politik yang berlebihan, Sabtu (4/11/2023).
Sejumlah tokoh agama di Kendal merespons pernyataan tersebut, mendukung langkah kewaspadaan kepolisian dalam menjaga keamanan negara dari ancaman ideologi terorisme. KH Mustakim Yusuf dari Weleri menegaskan bahwa pernyataan Kapolri merupakan tindakan kewaspadaan yang merupakan tanggung jawab polisi dalam menjaga kedamaian di Indonesia.
“Kapolri telah mempertimbangkan langkah-langkah kewaspadaan yang sangat diperlukan untuk menjaga NKRI, dan kami mendukung tindakan kepolisian untuk menciptakan keamanan,” ujar KH Mustakim Yusuf.
Nasih Syarifudin, pengasuh Pondok Pesantren Al Mustofa di Pandes Cepiring, yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se Indonesia cabang Kendal, menyatakan rasa terima kasihnya atas peringatan dan kewaspadaan yang ditunjukkan Kapolri terkait kemungkinan embrio teroris di Indonesia akibat konflik tersebut.
“Saat ini mungkin belum ada bukti embrio teroris, tetapi penting bagi kepolisian untuk melakukan pencegahan dan kewaspadaan agar tidak muncul sel-sel teroris baru,” jelas Nasih Syarifudin.
Pernyataan Kapolri dinilai sebagai langkah yang bertujuan menjaga keamanan negara. Nasih menyatakan komitmennya untuk mendukung kepolisian dalam menjaga keamanan dan mencegah kemungkinan munculnya sel teroris baru.
Gus Din, seorang tokoh agama, menyadari bahwa tahun politik sering kali menjadi periode rentan bagi negara. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat, khususnya di Kendal, untuk meningkatkan kewaspadaan guna menjaga kedamaian dan keamanan di wilayah tersebut, terutama dalam mengantisipasi kemungkinan masuknya ideologi terorisme.
Pewarta : Pujiono
Editor : Firman